Selasa, 17 Desember 2024

gadaikan masa depan

kapal yang ku nahkodai sedikit bergetar, pertanda sebentar lagi kapalku akan oleng. jalur yang kulalui jelas salah. Kapal lain tampak tenang mengarung, kapalku persis dijalur arus yang berputar., arus yang membahayakan kapalku. kalua dipikir salah siapa? jelas salahku memilih jalur ini. peringatan bahaya sudah sering kudengar. disclaimer tidak kupahami dengan resiko yang kutanggung. hanya tersisa satu kekuatan. awak kapalku masih solid. meski mereka tak sepenuhnya tahu.penyebab Utama kapal dalam resiko besar adalah aku, sang nahkoda.

empat tahun lalu aku hanyalah pengembara kecil yang suka mencari informasi baru. ingin berwawasan luas, memiliki pengalaman yang mumpuni, sekaligus mencatat kisah2 yang menarik bagiku. informasi itu aku kumpulkan bagai sampah dikepalaku, beberapa kuhafal, beberapa sekedar menambah kosakataku dalam obrolan2 tak berkelas.

hingga suatu hari diakhir tahun wabah menyerang kota kami. semua penduduk takut untuk keluar rumah. ganasnya wabah ini terus diingatkan oleh para punggawa kerajaan ini. praktis lkesadaranku hanya satu. wabah ini akan menghabiskan seluruh penduduk dalam Waktu dekat maupun bertahap. imanku diuji, kepercayaanku dipertahuhkan. akalku tak mampu mengalisis dengan jernih. situasi apa ini. apa yang sesungguhnya terjadi. mulai saat itu aku mulai mencoba hal baru. yang tak sepenuhnya baru bagiku. tapi aku melihat yang baru ini sebagai loncatan cita-citaku. iya menjadi orang kuat. memiliki pundi2 harta yang berlimpah. dan memiliki jasa atas para penduduk sebagai pahlawan penyelamat yang terkenal. mulailah apa yang kupunya kutaruhkan. mulailah aku berusaha mencari cuan dengan secepat-cepatnya. melalui kesempatan hamper berhentinya seluruh kedai dan pengrajin tenun di kampung2. aku memberi mereka modal agar terus berjalan. sampai aku merasa bahwa mereka nyaman sekali melalui wabah ini dengan bekerja santai santai. sekedar memnuhi umsur kerja, bukan saatny menggenjot produksi. masuk akal karena ini situasi wabah melanda. 

setiap hari aku masih rajin merawat kapalku. beberapa hasil tangkapanku telah menghidupi keluarga kecilku dengan stabil mulai 10 tahun lalu. ya ..ak merasa kurang puas dengan capaian keluarga ini. mestinya capaian ku bisa lebih besar dari ini...pikirku saat itu.

suatu hari aku mampir dikedai saudara muda. disana semua orang tidak memerdulikan wabah. mereka lebih berfikir, menikmati hari2 terakhir mereka bercengkrama dan rukun sama tetangga cukup sebagai kenangan yang bisa dibawa apabila harus mati esok. suasana sangat hangat dan ringan. tempat yang sangat membahagiakan.

sejurus kemudian teman2 mulai membuat acara tebak-tebakan, sampailah ini lebih gayeng kalua pakai uang. sampailah perjudian local menjadi hiasan kedai ini sampai 2 tahun kemudian. pendatang semakin banyak, informasi perjudian semakin massive, orang semakin merasa ini juga kegiatan yang memiliki putaran ekonomi. mestinya ada yang lebih besar lagi putarannya. saat itulah banyak yang keluar kota mencari tempat perjudian yang lebih besar. termasuk aku. dugaan semua orang sama. wabah tidak sepenuhnya wabah berbahaya, tiba2 berakhir dengan sendirinya. aku dan teman2 masih kecanduan untuh dating ke tempat pertaruhan. meski berkali2 membawa hasil kalah, sesekali saja menang. sekarang semua, aku sendiri, telah kehabisan seluruh simpanan dan uang operasionalku. 

seperti biasa aku tetap mencari ikan untuk menghidupi keluargaku yang santun. dibalik semua aku harus menyisihkan tangkapanku untuk menutup uang kalah judiku. sungguh nahkoda yang kehilangan akal kepintaran dan kehilangan kepercayaan diri.

dipenghujung tahun keempat tanggal 18 dia menulis kisahnya untuk mengingat betapa konyolnya dia masih berharap para bandar mengasihinya dan dia harus menutup lobang yang hampir2 gak bisa ditutup, sampai 10 tahun kedepan. 

ditengah ketermenunganku datanglah tawaran untuk menjadi kasir toko ikan...kupikir aku juga nelayan, itung2 untuk menambah pendapatan. cukuplahuntuk menutup lobang membaik 10 rahun kedepan. masa depan yang telah kugadaikan. mengurungkan niatku untuk menjadi mentor top nelayan. mestinya tahun ini aku sudah menjadi mentor nahkoda. tapi apa daya, aku menerima pekerjaan kasir ikan ini untuk bertahan. minta tolong pada siapa? mengeluh ke orang untuk apa? tidak nemu jawaban. aku menuliskannya sebagai pengingat dan prasasti untuk kekonyolan besar. Ampuni dan Berkati aku Tuhan. Engkau tahu yan kumau. salam santun kawan!



Selasa, 10 September 2024

lain darpada yg lain: wani jlimet

Mudah2 an belum ada Suhu nya. kita runut dulu yuk ...

Keuletan adalah kemampuan pregangan sebuah benda sebelum putus dibawah tegangan tarik sedangkan sifat yang sama dibawah tegangan pukul disebut kelenturan. 

Jika benda memiliki keuletan dan kelenturan, pastinya manusia juga bisa mempraktikkan sifat ini pada diri manusia: punya ulet dan lentur. batas kemampuan manusia mentoleransi tekanan maupun tarikan di dirinya.

Jika tekanan ke benda bisa diukur, tekanan pada manusia bisa diukur juga lah, dengan perasaanpun juga bisa...hahahaha...dan ini tak rumit. karena batasnya jelas, putus, pedhot.

Selama masih ulet dan lentur, berarti juga belum masuk wilayah "putus". bertahan saja di wilayah ulet dan lentur agar tak pernah ketemu "putus". sampai jika ketemu "putus" bisa balik lagi bahas ke ulet dan lentur. ngapain perilaku segitunya? karena meski saya sudah menyiapkan perjalan dengan detil, sering kali saya kalah. Tapi dalam makna, janganlah tetap kalah. bukan juga ini hanya sedang menghibur diri atas kegagalan. namun kemenangan yang lain pasti bisa ditemui dengan cara memaknai lewat sisi lain.  jurusnya cuma satu: wani jlimet


Minggu, 08 September 2024

Aset 2: Haikal Dirimu Sendiri

Masih ingat yang kategorikan Chamber? ia berhasil mengkotak-kotak asset jadi 5 lock, sosial-human-nature-finance-physic. Sumber ekonomi dan kekayaan berasal dari 5 kotak itu, kalau ada yang ngeyel masih banyak kotak lainnya. berarti sama, saya juga sedang berusaha mencari kotak yang lainnya kok. pasti, sangat mungkin banyak. bagaimana kalau kita ajukan ilmu/pengetahuan sebagai aset. mantap!

Sering banget kita melihat konten para chinese yang memperlihatkan jangan pelit terhadap 3 hal: belanja ilmu, belanjain orang tua, dan belanjain untuk loyalitas. yang secara rasional jika 3 hal ini dilakukan oleh seseorang, maka sebenarnya ini kebutuhan pelaku dan yang mendapatkan  keuntungan /manfaatnya dia sendiri. beginilah cara belanja anti rugi dalam kehidupan ala konten chinese. dan boleh saja kita adopsi dari konten ras mana saja, baik dari hawai sampai madura, selama dia bicara tentang manajemen aset, it's okay! 

Kita runut pelan-pelan guys....

Dalam ilmu akuntansi, aset adalah hutang ditambah modal. modal belum tentu aset, sedangkan aset jelas-jelas terkandung didalamnya modal. 

Lain lagi bang Wiki, telah men-sari-kan modal intelektual lah yang digunakan untuk men-sebut "mewakili seluruh yang diketahui/pengetahuan", yaitu bernama; dalam diri manusia, struktural, relasional yang kesemuanya itu dalam kategori intangible, gak bisa dihitung exactly. juga karena ini non-physic, seperti proses, pola, value stakeholder yang mampu mempengaruhi kecepatan sebuah transformasi. sungguh ya, intelektual jika jadi modal, intangible banged... 

Modal lainnya, L.J Hanifan (1916) mengemukakan istilah "modal sosial". Menurutnya atribut2 sosial, niat baik, dan kepercayaan dalam bertetangga memiliki dampak positif eksternal maupun internal bagi individu2. Berikutnya Portes(1998) menyebut semua masalah masyarakat /komunitas bisa digantungkan pada modal sosial yang tersedia. Ikatan-ikatan dalam komunitas inilah yang menginspirasi George C. Homans (1961) sebagai istilah "modal sosial dalam teori pertukaran".  Lalu secara baku woolcook dan Nerayan (2000) menyebut modal sosial berisi interaksi  sosial, akses jejaring dan partisipasi dalam kelompok. meski definisi "modal sosial" selalu bernada positif, ini pernah berhasil di maknai negatif oleh kelompok "Triple Key", ya Ku Klux Klan (KKK, 1865)). dia kelompok ekstrimis supremasi kulit putih yang berhasil mengkonversi eksklusivitas warna kulit sebagai bahan modal sosial. tentu saja ini jelas-jelas bertentangan dengan semangat universalism dan persamaan umat manusia.

Kembali ke paragraf 2. daripada memilih jalan menjadi ekstrimis yang mengagkat nilai2 eksklusifitas kelompok nyata2 bertentangan dengan universalism umat manusia. lebih masuk akal memilih cara-cara ala kebijaksanaan tiongkok yang memberikan cara belanja agar aset kita tetap bernilai. ingat ya cara.....

bagaimana dengan agama yang selalu punya jawaban untuk masalah macam ini, bagaimana cara mengabadikan aset meski kita belanjakan terus. iya agama selalu punya jalan. lihat aja bagaimana jaminan orang yang membelanjakan hartanya untuk amal jariyah, orang yang mengamalkan ilmunya, dan keturunan /anak sholeh yang do'anya tidak terputus meski kita mati. ketiganya, akan kekal membersamai kita. nilainya tak terputus. Lihat juga ayat tentang 8 asnaf yang dengan memenuhi haknya, banyak kisah kita tak tambah miskin. tapi semacam kita diganti lebih banyak dari intangible lain.

konsep lainnya, Jawa punya Cokro Manggiligan, sebutan untuk pola usaha yang saling support dan siklusnya muter2 tak terputus. seperti cokro manggilingan [kolam-kebun-ternak] yang saling support. hasilnya hanya produksi tanpa henti. atau cokro2 lainnya. tak terbatas jika di variasikan...

model kemitraan sekarang juga menyebut diri sebagai kemitraan bisnis hulu-hilir. semuanya akan diselesaikan dalam sirkel kemitraan tanpa menoleh teman luar mitra...wkwkwkwkwk.

Macam kartel bisnis, pengertiannya mengganggu dalam pikiran kita sebagai lingkaran bisnis yang kita tidak bisa menembusnya selain mengikuti sitem yang sudah di putarnya. para inovator dan pendatang baru dibuat minder dengan mitos bginian.

puncaknya, benteng terhebat yang belum pernah terganggu pengaruh luar adalah haikal sulaiman. Jimat inilah, merupakan rancangan peninggalan King sulaiman yang termahal dalam aset-permodalan  manusia, Rumah Ibadat pertama pertemuan Manusia dan Tuhan

apalah guna sirkel-sirkel jika salah titik pertemuannya. maka, sangat penting menemukan titik pertemuan, agar tak derita pusing kebanyakan sirkel, bolehlah mengikuti kebijaksanaan tiongkok, bolehlah berusaha membuat cokro manggilingan kita sebanyak2-nya. bolehlah kita akan meng-kartel bisnis jejak karbon, maupun jejak digital. Tapi jangan lupa dalam perjalan hidup ini, wujudkan pula titik pertemuanmu sendiri, Haikal dirimu sendiri. Wallau'alam




Kamis, 21 Maret 2024

Sekolah Indra 4: Kaki Hemat

2 hari ini saya berpikir keras, bagaimana mungkin orang2 dalam perdebatan grup perdiskusian LGCG banyak yang ngotot, ia mampu memeperoleh 15 km up untuk konsumsi bahan bakar /1 liter nya. metode pengukuran yang digunakan, yang paling mudah-sederhana dengan melihat angka capaian di Display-MID-AVG bawaan mobil masing2. 

Singkat kesimpulan, saya heran luar biasa orang2 ini sampai segitunya memperhitungkan konsumsi BBM, sampai dibahas sedemikian sengit. awalnya saya heran kenapa beginian dibahas. sampai saya hanyut ikut pembahasan ini. 

yang mendorong saya menyimak ini adalah jiwa 'pres' saya yang meronta-ronta. sudah memakai mobil LCGC, masih merasa boros. Wow sampai sini tahukah kalian penyakit hati yang menakutkan?, iya benar2 sedang terjadi, jiwa miskin yang meronta-ronta dipupuk dengan sifat kikir menjadi semakin logis, mintalah otak ini dibahas, dipikir dengan serius. saya takut ini menjadi penyakit hati...hehehe... 

akhirnya saya belajar memilih oli yang cocok untuk mobil dan hemat, saya belajar membeli part rutin ganti dengan hemat, saya membeli Ban kualitas Eco dst...dst. Dan puntjak jiwa hemat ini mendorong saya belajar mengemudi dengan eco-riding. ya betul, setelah sekian lama mencoba, saya menemukan ruh eco-riding itu adalah 'menggiring mesin'. Bagaimana berkendara dengan mengikuti kekuatan mobil, tak perlu tergesa mbejek gas, sesuaikan dengan dengung mesin, gak perlu mbejek gas berlebih walau sedikit, secukupnya. apalagi mbejek gas sedalam-dalamnya, jelas ini hukumnya Harom...wkwkwkwk.. 

sampai disini saya menemukan sense mengemudi yang halus dan smooth, padahal cita-cita saya juga bisa mengemudi dengan smoooth...bedanya, smooth eco-riding berjalan pasti santai karena menyesuaikan 'mesin mapan'. kalau gaya nyopir paspampres, cepat-nyaman. Dan saya pernah disopiri orang yang pernah kerja di driver paspampres (purnawirawan). wow...kualitas nyopirnya gak kaleng2 boy...cepat, presisi dijalan, nyamannya dapat, rasa disisi penumpang aman-nyaman meski kecepatan tinggi. Karena jelas pengambilan posisi kendaran dijalan selalu presisi dalam prediksi-pun. Beda ya kalau kita di nahkodai sopir kasar yang tolol, udah mau kelihatan cepat, tapi jalannya gak cepat2, gak nyaman, dan perasaan sebagai penumang gak aman di mobil itu. walah cerita kok nglantur....

Oke balik ke Eco-Driving. dari sini saya akhirnya mencapai rekor yang masih mungkin terus terpecahkan rekor untuk saya sendiri, yang saat ini sudah mencapai AVG 15,7 km/1l @Calya-Pertalite. Padahal sebelum2 nya pernah kepikiran mencoba Nyopir sambil berpikir Eco gak jadi-jadi, malah dapatnya emosi. 

Bersyukur kali ini saya mampu menghayati nyopir-eco. dan selebihnya ini juga merupakan skill-keahlian yang butuh diasah. meskipun kaki disini disuruh hemat. Tuhan memerintahkan untuk tidak menyia-nyiakan apapun (mubadzir). Tidak ada yang salah dengan kata 'hemat'. Jangan suudzon terus, dengan mengatakan acara hemat-hematan ini lebih dominan termasuk kegiatan kikir pada diri sendiri. Otak kamu terlalu Dzolim. jiahahaha...wallahu 'alam

Minggu, 18 Februari 2024

 Sehari setelah Pemilu Indoneza

Kabar media-media sudah satu arus utama, hitung cepat menunjukan Prabroro menang mutlak dengan skor 60% rata diseluruh propinsi. Maksudnya jelas, satu putaran selesai.

1 Bulan yang lalu

Sebagai penggemar tiktok-toktok, medsos 'waste time' terbaik teman kesepian dan bingung acara, lewatlah diberanda saya konten orang madura yang menurutnya gak bisa eja 'wo' tapi 'ro'. Nama capres yang digunakan sebagai contoh, tersebutlah 'prabroro'. saya merasa inilah istimewanya orang madura, candaan yang serius pakai banget. tak heran jika banyak anekdot tentang 'konyolnya' bcandaan dari madura, sekaligus berisi 'kecerdasan' yang bersanding dengan nalar 'kontradiksi kritis' khas warga madura. jangan2 dulu nama pulau maduro itu maduwo ... wkwkwkwkwk....dan hebatnya maduro lah yang bisa pimpin venezuela mulai 2013 meski dibawah tekanan timur dan utara, disitu berdirilah kepresidenan Maduro. Bayangkan betapa luas jaringan para maduro ini. 

3 bulan lampau 

Jawa punya jongko joyoboyo. Jangka ini yang terus diyakini sebagai 'gagrak' sandi algoritma jembatan penunjuk nama-nama presiden Indoneza sebagai kesatria 'pinilih'. Ada memori bawah sadar para Franca-Jawa/ Jawaise sangat percaya enigma 'notonegoro' atau enigma 'notobagaskoro'. singkat kata presiden indonesia dapat ditapaktilasi maupun di prediksi namanya melalui potongn suku-kata di jongko itu. Dan saat ini saatnya suku-kata 'ro'. Awalnya semua menduga Anis Rosyid yang memiliki unsur 'Ro'...lha yang suaranya banyaj nyatanya pak Praboro...wkwkwkwk....kalau nati hanya 2 tahun pimpin bangsa ii dan dilanjut Rakabuming Raka, itu karena Gibran punya 2 'Ro'  asli miliknya.

Senin, 07 Agustus 2023

Jamu

Keberadaan Profesi 'peracik jamu', Acaraki, ditemukan di relief prasasti Madhawapurra (Hindu-Majapahit). Sedangkan adanya 'ramuan penyembuh' sudah terekam sejak jaman Syailendra, lihatlah gambar-gambar relief Borobudur. Penemuan lainnya, Lontar Usada, dari bali, juga membicarakan penggunaan jamu sebagai ramuan obat. Kata Jamu merupakan akronim dari 'Djampi' dan 'Oesodo', yang maksudnya adalah 'obat dan do'a'. Kira-kira jika ditulis pendek bgini; 'Djamoe'. obat dan doa ini menjadi pengalaman turun temuruh yang tujuan utamanya untuk memelihara kesehatan. 

Perdebatan khasiat jamu: antara menjaga dan menyembuhkan.

Jika standarnya, pengakuan atas jamu hanya berfungsi sebagai penjaga kesehatan, semua ramuan minuman herbal ini juga memiliki kemampu sebagai penyembuh penyakit. para encari obat alternatif  meyakini jamu-lah yang lebih baik dari segi dampak penggunaan obat. Jika penggunaan 'obat kimia' ditemukan dampak negatifya, para pen-jamu meyakini tidak ada efek negatif. tentu, sebaliknya daya penyembuh jamu diketahui lebih lambat daripada obat kimia. ini jika kita berpikir imbang, skor harus 1-1, ada plus minusnya, antara kita menggunakan jamu atau memilih obat kimia untuk kesehatan kita. 

kita lanjutkan ber-pikir ekstrim. Apakah jamu menyembuhkan? mitoskah ini?, iya, silahkan berpikir demikian. sebaliknya jamu juga diagungkan dengan kalimat 'kehebatan jamu melampaui obat kimia dalam menyembuhkan'. apa yang bisa diobati dengan obat kimia terdapat pula padanan jamu nya sebagai obat. apa yang obat kimia tidak mampu mengobati, terkadang ada jamu yang mampu mengobati. taruh contoh kasus AIDS, banyak berita orang yang sembuh pengobatan, melalui obat alternatif, melalui jamu-jamu-an. dipastikan AIDS secara medis belum ada obatnya, hanya ada obat pelambat-pengulur waktu saja.

Khazanah fanatis saya, memegangi kalimah 'semua penyakit ada obatnya'. ini yang mendorong umat manusia anak cucu adam memiliki harapan-harapan. Apapun penyakit yang menimpa manusia, pasti lambat atau cepat akan ditemukan obatnya, jika tertunda belum ada obat yang dimaksud, ini hanyalah tentang waktu, belum ditemukan saja. tapi sebenarnya ada...hehehehe.

Kalau soal aturan, BPOM sudah mengatur kode untuk untuk mengatur ini semua, selengkapnya lihat tentang aturan kode registrasi obat dan obat tradisional. Minimal kita tahu, barang yang beredar itu masuk kategori makanan atau obat, atau antara keduanya, berupa makanan yang berbatasan dengan obat. cukup.

Pesan terbaik untuk ini adalah, lihat dan perhatikan makananmu, semua makanan akan menjadikan tubuh kita bereaksi terhadapnya. mengapa sayuran yang kita makan ada unsur empon-empon sebagai bumbu jamunya, karena kearifan lokal beginian lah, kita mengusahakan kesehatan dan raga kita. wallahu a'lam.



Rabu, 08 Maret 2023

Sekolah Indra #3: Para Panelis "Raja Lidah, Si Raja Rasa"


Beberapa waktu yang lalu saya menuliskan tentang maksimalisasi indra mata, saat ini kita fokus ke pengecap, iya lidah. mari "bersilat lidah"......wow...(lain waktu, perlu juga nulis 'para cangkeman' ; meliputi para komprador, pengkotbah, orator-ulung, Tukang-nyondro....dlsb..hikhikhik)

Ini mantra warisan peribahasa kita,....  hehehe;
"Ajining Diri Soko Lathi Ajining Rogo Soko Busono" 
artinya: nilai diri terletak di mulut, nilai fisik terletak pada pakaian

#belilah pakaian "mewah" untuk fisik tampak lebih baik, dan mulutmu, "harimaumu"....wkwkwkwkwk
(kapan2 kita tulis panjang ini juga ya)

bagaimana caranya mengetahui resep warung sebelah?

Caranya tanya langsung pemilik usaha laris tersebut, rahasianya apa?...cara berikutnya, daftarkan diri kita "magang" kerja sambil belajar resep disana. Apakah boleh? itukan rahasia! jawabnya selalu 2 kan....ada yang mau, ada yang menolak kita "magangi". inilah dunia, punya jawaban bermacam.

Kedua, sewa profesional bidang 'pencicip makanan/food tester/panelis makanan'. Kalau orangnya pro kira2 mahal ya bayar sewanya? prayo iyo.

Siapa panelis makanan itu? Dia adalah profesional yang kesibukan utamanya mengkoreksi/ menganalisis makanan dan minuman yang tujuannya agar makanan yang dihasilkan berkualitas dan sesuai standart yang ditetapkan. Okey.

Siapa itu? kalau Pro, pakai bersertifikat. berarti ya dari anak sekolah dan melalui standarisasi profesi ya bro....wkwkwkwk. Siapa lagi? Siapapun yang memiliki kemampuan "definisi panelis diatas" dia adalah "raja lidah, si raja-rasa". Bakat yang punya tempat berkembang adalah "thoriqoh"nya. wkwkwkwk....

Contoh Nama: Trudy Williams; salah satu pencicip terkenal dengan kemampuannya mengevaluasi makanan dan memperbaiki produk. profil googling sendiri bro...

sampai disini, mari merumuskan sendiri urutan "kurikulum pengembangan si raja rasa"...begini kira2 urutannya;

1. Kemampuan dasar; kemampuan untuk membedakan rasa dasar: manis, asam, asin, dan pahit.

2. Kemampuan (meng-)kadar; seperti kemampuan merasakan tingkat keasinan, meng-kirakan tingkat kemasaman, sampai kadar 0, sekian persen sanggup mendeteksi. "lidah para panelis mampu me-receive kehadiran gula sebutir dalam larutan air segelas....ini latihannya.....wkwkwkwkwk.

3. Kemampuan kombinasi; kemampuan merasakan campuran rasa dasar diatas. bla bla bla

4. Kemampuan Khazanah; kemampuan pengecap dan hubunganya dengan asal rasa darimana. Misalnya; Ini makanan ada asinnya, jika asin begini berasal dari bahan ikan asin, kalau perlu pengalaman wawasannya akan menghantarkannya pada kemampuan menyebut "Sosio-Kultur-Makan" jenis ini. Panelis itu akan berkata: 'penduduk penyuka "gerih" asin tersebar di sepannjang pegunungan selatan pulau jawa, penduduk pantura penyuka "gerih" juga, tapi gak begitu asin. Jadi, Warung Daratan tengah pulau jawa ini, salah satu aroma bumbu asinnya menggunakan "gerih" pantai selatan. Rasa asin sekian masih disuka di wilayah Kediri, Jombang ....  

5. Kemampuan memperbaiki rasa; solutif, selalu menjadi kunci setiap perdebatan. kemampuan memperbaiki makanan yang sudah siap saji menjadi lebih layak dimakan, bahkan menjadi ter-enak adalah 'demo-kerja' sesungguhnya bagi panelis makanan sejati. kemampuan terakhir inilah yang pada akhirnya "menjual". karena produsen2 makanan besar akan menggunakan jasa ini untuk memperbaiki produknya. hasil pekerjaannya "berkelas" barang paten. dia berpatok standart istimewa, dia mampu mencocokkan "rekomendasi untuk 'penduduk-daerah' tertentu sesuai dengan selera "kultur-pasar", dan terakhir ia memberikan pertimbangan ekonomical bahan-bahan produk. termasuk, memberikan alternatif bahan agar semakin economizing

o iya ...reseptor lidah kita sebenarnya sesuai kebiasaan kita juga. karena makanan ngawur tiap hari yang kita makan, kita hanya terbiasa dan peka rasa2 yang itu2 saja, sampai pada tahap reseptor kita jadi hafalan, kehilangan kemampuan "peka" yang sesungguhnya. 

menghindari makanan dengan rasa ekstrim, terlalu panas, terlalu pedas, dll adalah salah satu cara menjaga reseptor kita tetap bagus, dan punya kesiapan untuk dilatih lebih "peka" lagi. kalau menuju kemampuan "super layak bayar", ini butuh pelatihan dan fokus pengembangan seorang individu. menjadi pembelajar sungguh2. 

terkahir, ciri dan efek samping: 

orang yang memiliki kepekaan diatas rata2 kebanyakan orang, memiliki dasar potensi memerinci dan mengomentari. kalau si "peka" suka ngomong, kesannya dia menjadi suka me-rewel-i makanan. sampai pada taraf dibawahnya sedikit; menjadi orang yang suka mencela-cela makanan saja. seandainya kita diberi kelebihan macam ini, mestilah tahu cara kita menuntaskan omongan untuk para pembuat makanan itu. kira2.... kita bicara isi kekurangan cicipan, ok ya. Namun, sekaligus memberikan pengalaman memperbaiki cita makanan yang disantapnya, tampaklah berperilaku seperti ini, terlihat lebih setimbang. wallahu a'lam


Rabu, 26 Oktober 2022

Sekolah Indra 2: si mata mewah


Apa iya kaya itu memang bakat, ada bakatnya...hikhik...aku punya teman yang kusebut berbakat kaya macam ni. lirikan matanya aja mampu mendeteksi yang dilihatnya itu barang mahal atau bukan, berharga atau macam hiasan pemanis sampah belaka. Aku heran, dimana dia belajar, kapan membaca dan waktu cari referensinya, kapan dia studi perbandingan harga dengan metode penampakan saja, sampai-sampai dia kok se-responsif dan sebenar itu melihat banyak hal-benda. Lama tak berjumpa, pikiranku juga sudah tak se-takjub mula-mula, kutemukan ternyata ada saja kekurangan pada dirinya, matanya tak mampu kunilai secanggih scan bandara, matanya juga tak setepat sniper membidik gajah, "yakni: pasti-mudah-mengena" hahaha. nyatanya kekeliruan tetap menempel disisi kemanusiannya, menunjukkan dia manusia sempurna, dia ada lemahnya. Yakin jadinya, dia mmg berbakat, terpilih punya bakat, tapi tetap dia Manusia. Aku masih bisa belajar untuk ini....itu bisa dikejar-dipelajri jreng..jreng..jreng...

Jadi bgini sob. kita setahap berfikir serius merancang sebuah pembelajaran spektakuler, kayak membina x-man lah. nggak, nggak sekayal itu, bgini saja...daripada nganggur, mari melatih indra, iya boleh juga olahraga lah.

baru2 ini di medsos semakin banyak tips2 olahraga bagi si super sibuk (lihat hp), banyak sajian olahraga singkat dan manfaatnya hampir langsung kita rasakan jika praktek, mungkin karena saking lamanya kita gak pernah menggerakkan anggota tubuh seperti sebelum jaman gadged menyelimuti pandangan kita sebagai halimun-hijab dunia. biarkan saja tulisan ini sampah sesampah2nya. kemudian menemukan kompos yang diakui sebagai pupuk penyubur yang terus dibahas dan diteorikan tapi tetap enak pakai pupuk pabrikan....wkwkwkwkwkwk.

jadi itu, pertama, cobalah kita mulai menggerakkan anggota tubuh kita dengan gerakan2 yang banyak beredar sebagai tips olahraga singkat. untuk menjaga kita tidak kehilangan orientasi gerak tubuh tersebab kebanyakan lihat hape.oke.

kedua, kembali ke tema utama, indra. sesuai judul, fokus ke mata, mari senam mata, mari melatih rasa yang mampu diterima mata, menghayati keindahan dan kepedihan melalui mata, menerima keberadaan mata sebagai anugrah besar, sehingga sebagai jendela hati, mata kita adalah indra yang disebut "indra", "indra" yang paling indra. Indra yang bisa sekali menjadi mewah dan menerima rias-an, indra yang bisa berbicara suasana, indra yang memantulkan waktu, laksana teropong masa depan, dan terowongan ke sanubari. indra yang menangkap cahaya, yang dengannya gambaran adalah penampakan sifat teladan yang mudah kita mempelajari.

Ketiga, apakah kita akan bertanya lagi ini adalah duit. ya tentu saja, mencakup ini. aku tak memasukkan jual-beli dalam karunia indra ini, sebaiknya aku berkata: jika mata kita terlatih melihat hal-hal bagus, terbiasa melihat yang baik2, melihat yang sesuai penghayatan kita, keuntungan besar sebagai rahmat, telah nyata di diri kita. bonus berikutnya, jika sedang bergumul sesama manusia, terlatihmu menjadikanmu excelence empirissism. menyatukan sifat ilmu dan sifat pengalaman setiap hari mewah dari Mata.

Senin, 24 Oktober 2022

Akulah Tanda


Aku lupa rencana tulisanku, tidak, ini tidak sama saat Sang Isa mereka salahtafsirkan sebagai firman tuhan-lalu menjadi Iya. Sama sekali tak sejauh ini, dan tidak seduplikasi ini.

Tanda-tanda yang difirman Tuhan adalah nyata, apa adanya, begitulah yang terjadi, menjadi rumus pasti. sama juga perumpamaan dlm firman Tuhan, begitulah yang terjadi, begitulah gambarannya. Bukan jika terjadi akan bgitu, bukan seandainya bgitu akan bgini. Tak ada syarat "Jika dan sendainya" seperti di khazanah dunia kita untuk "menjadi".

Semenjak mencari banyaknya tanda-tanda lalu kukumpulkan, kemudian kuhafalkan, semua telah hilang, atau malah tidak ada pada pikiranku, tidak nempel pada diriku, aku berfikir ulang...apakah tanda-tanda itu sama sekali tidak menghampiriku?, tidak pula muncul menyatu di perjalananku?. lalu terbersitlah sebuah kata di benakku. karena akulah tanda itu. ya akulah begitu yang terjadi. gambarku lah Tanda.

Jreng...jreng...Makhluq adalah ayat Kauniyah. jadi jikalau sulit bagimu menerima kauniyah disebut golongan ayat, maka susah bagimu memahami makna "tanda" yang melekat pada ciptaan: makhluq.

Betapa Qouliah yang tekstualis, sebenarnya adalah enskripsi kunci, laksana bahan dan mesin enigma, ialah sekaligus pemecah sandi yang sering diturunkan derajadnya menjadi mantra, terimalah yang pasti-pasti aja, jika kita sama sekali sedang bodoh, toh bacaan itu kita andalkan sebagai kebaikan membacanya, menenangkan diri kita yang gak bisa mengarang kata-kata pemuas hati, apalagi seindah ayat suci.

Seterang ayat, yang memiliki kejelasan ta'wil, kejelasan makna, memiliki sisi putusan, hukum disebutlah golongan Muhkamat. Apakah diri ini sudah mencapai ke"terang"an ini. jika hanya menyerupai, baiklah ini masih memiliki pengertian, yang beraneka model sekaligus sekedar "meraba-raba". Tapi sisi baiknya. Masihlah banyak rahasia yang belum terungkap karena di lihat sebagai tanda-tanda dalam kelompok Mutasyabihat. Namun, berbahagialah yang sedikit diberi kejelasan atas Rahasia yang tak terbatas itu. Karena kamu yang mendapat kunci dalam tak terbatas itu, memang Istimewa. 



Senin, 12 September 2022

HANYA SEMUANYA


 Mimpi adalah mimpi, cita-cita adalah cita-cita, sekarang adalah sekarang. 

Mimpi hanyalah mimpi, cita-cita hanyalah cita-cita, saat ini hanyalah Saat Ini. 

Oya.. besok mudah-mudahan masih ada, buat ku, buat kita. 

Kesannya memang berat, gak ada mimpi yang smpai ya...gak ada cita-cita yang tercapai ya...atau mimpimu terlalu tinggi. 

Sejak awal memang keduanya terpisah. 

Mimpi dan cita-cita itu dua hal yang berbeda, sekarang dan cita-cita juga dua hal yang berbeda. 

 yang mengasosiasikan tetapkah kita!. 

Aku yang mengasosiasikan antara cita-cita dan mimpi, dan menghubungkan dengan sekarang. 

Aku asosiatif hikhik.....

makanya aku percaya takdir, 

kehendak tuhan ada, hadir, sak karepe, karena semua hal sebenarnya tak punya hubungan apa-apa, 

 aku yang menghubungkan, 

Tuhan yang menjadikan semua terhubung dengan, 

meskipun berjarak, meskipun ruang waktu, meskipun menakjubkan, meski mengerikan, 

Ini hadir, menghubungkan, sebagai entitas penghubung. 

Inilah hanya ini, hanyalah ini. 

 "Hanya" Semuanya

Kamis, 01 September 2022

Kutiup dari Esok

Esok

Aku akan telah berusia 40 tahun, usia keramat dalam info perlombaan dunia ini. Beberapa meyakini 40 adalah chek-point kesuksesan anak manusia, bisa diukur, bisa dilihat kiprahnya, sepanjang hidup ini. Sampai pada kesimpulan puncaknya, bahwa jika kesuksesan tidak nampak di tahun ke 40 kehidupan, keseluruhan raport hidup bisa ditimbang-kirakan, yakni: sebegitulah puncak hidup You. jika sukses, sukseslah ia, jika biasa, maka kehidupan biasalah yang didapatinya. Masih ada Esok.

Antitesis

sebelum di sosmed ada konten "menikah setelah atau sebelum usia 40, sama baiknya, kaya diusia 40 atau setelahnya, tetaplah ia lah kaya...dst..." . Bapak ku juga dengan damai bercerita, temannya, orang-orang yang dia kenal selama hidup, ada beberapa yang kaya diusia senjanya, ada yang sukses di masa tua nya, ada yang menikah dan mendapat jodoh di akhir ujung bareng fisiknya menua. inilah dunia, semua ada saja yang terjadi. Serba Mungkin, dan jangan asal patok. Kenapa? Agar kita dijauhkan dari perilaku majas perbandingan yang sekaligus pecinta Antonim. Persona Antitesis. 

Idealitas

aku sering membayangkan jika itba' Kanjeng Nabi, saat usia kecil sudah dibelah dadanya menjadi jiwa yang suci, keseluruhan terjaga dari salah, makanya tidak ada sempat muncul jenis-jenis jiwa kecil: macam sombong manusia malah sebab potensi kepemimpinanya di alam ini. Masuk usia 12 tahun. Nabi sudah berdagang sampai Syam, melakukan kegiatan antar negeri, ekpor-impor. Seandainya diusia segitu, aku telah lulus pelajaran praktik ekspor impor, betapa luas dan mantap target pembelajaranku. Di usia 35, beliau mendapat gelar rimba khalayak sebagai Al-Amin, Yang Terpercaya, yang memiliki integritas terakui-teruji sebagai sosok pemecah masalah, memerani Diplomat ulung antar klan, pemuda dengan aura-citra: Trusted. Dan diusia 40 beliau menerima wahyu, sebagai Rosul. terakhir, inilah pertanyaan kunci untukku saat ini, apa risalahku saat mencapai 40 tahun? sebagai apa aku ini, berkarya apa aku selama ini, dikenal sebagai apakah aku ini? Aku dan Idealitas.

Yang Biasa

saat-saat manusia merayakan ulang tahun, dia dido'akan sukses dan panjang umur, diberi hadiah, atau sebaliknya degan megah-megah dia mentraktir kawan atas nama bersyukur atas hidup ini. Atau juga dia disuruh menulis keinginannya, sekedar menjadi pengingat bahwa dia yang ultah punya banyak cita-cita, masih punya impian, dan sanggup menatap masa depan dengan modal siap. Kesanggupannya berskala target! Wow. luar biasa gado-gado lelaku dunia ini. manusia punya segudang keinginan, inilah  'Yang Biasa'.

Agar Adil!

Sukses apa yang disangka-sangka mereka-mereka?, apatah manusia sukses diukur jumlah hartanya?, jumlah anaknya, jumlah temannya, jumlah ilmunya, jumlah kebaikannya....banyak sekali yang bisa dijadikan parameter..sederhananya, aku masih punya peluang mawas diri, untuk tetap menyatakan diri sebagai sosok sukses, tentu dengan ukuran yang kubuat sendiri. ukurlah dirimu sendiri, sukseskanlah dirimu sendiri, bangun saja argumentasi kesuksesannmu. Toh Ujung pertanyaan sesungguhnya seputar Seberapakah Dosa dan Pahala yang kita bukukan. Dengan cara berfikir 'nyamping' begini, kewarasan kita malah berpeluang terjaga, Agar Adil!.

Ajaib

Hanya dengan pertolongan-nya-lah segala urusan lancar. Banyak urusan tuntas oleh orang lain, oleh kejadian lain, oleh hal diluar kita (Oh ya Robb Sahhil Umurona). Sisi naif-nya, jika harapan "pertolongan" ini geser semakin manipulatif. Sampai-sampai gurita pikiran macam ini, sanggup mengilusi kita seolah ada sesuatu yang tak terduga akan rajin menolong kita, selalu hadir menyelesaikan masalah-masalah hidup kita, (Yes! Moment at injury time). Tibalah ini mengakari impressi kita dalam balutan bahasa-bahasa keajaiban. Tetiba, suatu ketika kita mengalami, merasa keajaiban tak selalu hadir dalam waktu-waktu kepepet kita, disinilah awal 'salah' kita dimulai, bahkan memastikan kesimpulan dengan lantang berkata "ternyata, tidak ada Kejaiban di kehidupan ini". nyatanya, aku tidak pernah kejadian menjadi pangeran, aku tak pernah menemukan emas seonggok lalu kaya dalam sekejap, semua ini hanya terjadi di adegan drama kelas dongeng. Hush! bukan begitu ferguss. Itulah keajaiban, semua sepakat bilang keajaiban itu 'ada'. Lalu kenapa kali ini dia tak datang?. Aku ingatkan, Keajaiban itu, manusialah yang menamainya, kamu juga bisa, kamulah sesungguhnya yang menciptakan keajaiban itu. Manusia memang Ajaib.     

Kutiup

Seperti Sangkakala Israfil, Tiupannya adalah komitmen menutup dan memulai keajaiban, penanda hal-hal besar dan luarbiasa. Komitmen yang tercipta berskala Alam. 

Lalu aku, dengan getar bibir dan panas lelah dimataku ini, mencoba menyisir komitmen,  berusaha menutup hal-hal bodoh dan membuka hal-hal cakep. Akhirnya, bolehlah kado kue risalahku kutiup..."Alhamdulillah..Bismillah..." Hu!.



Rabu, 20 Juli 2022

batas judi:nyawa, ghoror sekali


Sebagaimana seluruh ajaran bijak melarang judi, cara judi mempromote diri sebagai pemecah jalan kebuntuan tetaplah laksana angin surga, berandai memberikan secercah harapan keluar dari kebuntuan-kebuntuan. Meski semua mengetahui akhir perjudian adalah kesengsaraan, tapi kata-kata "selayaknya dicoba", "menguji keberuntungan", "perlunya bertaruh dalam hidup", "pemberani adalah bertaruh" serta banyak kata-kata yang menyusup didalamnya, menjadi penarik kuat untuk mencoba, sekedar memainkan sebagai pemanasan, atau iseng. selanjutnya benar2 judi akan menjadi habituasi seseorang, benar2 dihayati dan terus mengejar keberuntungan dengan segenap mengesampingkan Tuhan sebagai penentu Nasib. Kukira benar sekali, Tuhan melarang judi ini karena menuju ending fatal, yakni: menjadi musrik betul. Menyekutukan tuhan dengan terang2an dan coba2 didlmnya benar2 menggeser iman seseorang dengan sistematis menuju musrik sesungguhnya. 

Apa yang terjadi ketika kita sedang berjudi; pertama, harapan instans, mencari penghidupan di judi sebenarnya tahu bahwa kalaupun sementara menghasilkan dan menang, ini adalah bentuk memakan teman, harta orang lain atau siapapun yang ikut putaran mainan tersebut. kedua, menyandarkan nasib pada judi, sesuatu yang nampak "mengadu mekanik" skill pribadi, kepintaran, dlsb, padahal sebaik2 pengatur tetaplah Tuhan, pasti ada sesuatu yang tak dapat kau atur, mengatur, bagaiman mungkin jika kau yang jelas2 mengendalikan hidupmu yang susah payah saja gak bisa, malah kau berdalih inilah skill yang kumiliki sehingga aku sanggup menang, sungguh salah pikir, sesat nalar. Ketiga, hilang kontrol, telat meyadari ini perbuatan fatal dan perbuatan yang salah, tentu, kesadaran ini terjadi di akhir setelah dikau porak poranda menyerang diri-diri kita. penyesalan tampaknya selalu hadir di akhir. tapi jangan kecil hati, sampai disini Tuhan masih punya pintu maaf, segeralah bertobat. memang batas judi adalah nyawa. sebelum mati, bagi para penjudi tiada kata henti sebelum nyawa melayang. tapi jika kau bertaruh dengan nyawamu, sebenarnya apa yang sedang kau usahakan, modal utama, kau habiskan tanpa bisa mendapatkan lagi. sebaliknya, senyampang nyawamu masih melekat, berhentilah, bertobatlah, karena disitu kesempatan terakhirmu masih dibuka, pintu tobat masih terbuka.

Scene Perjudian paling berkelas, diantaranya "las Vegas", "Ponzi", "hilangnya uang king james" dan banyak cerita di tema2 judi lainnya. ada unsur ghoror, pertaruhan. intinya jangan bertaruh dengan harta, bertaruh dengan dunia, apalagi bertaruh untuk badan diri ini. pertaruhan sesungguhnya adalah menjaga keyakinan kita untuk tetap mengakui yang Maha adalah Tuhan, jangan buat tandingan atasnya. bahkan akalpun jangan dipertaruhkan untuk membungkus sukses yang telah tercapai. karena kalau dihitung usahamu, hasil yang tercapai tak lebih karena Rahman Rahim Tuhan, sehingga rahmat ini melingkupi diri-diri ini. bersyukurlah karena terpilih dengan dilingkupi rahmat, perkataan ini sungguh lebih bijak. daripada menghitung usaha dan hasil yang menurut siapapun akan selalu tidak imbang. 

Kadang kali, jika sudah pernah berjudi, pernah bertaruh, sulitlah kita keluar dari lingkaran "setan" ini. saya yakin sabar adalah jawaban pastinya, bersabar untuk menahan diri, bersabar menerima keadaan dan bersabar menanti rahmat Tuhan. Hentikan berharap kepada selain Tuhan. Karena akan merugi jika harapan kita terombang-ambing bolak balik, berharap judi  sebagai jalan, lalu berharap ke Tuhan berharap lagi ke Judi, tiada hentinya. Hentikan, kembalilah ke Tuhan. Yakinkan nalar sehingga hatimu teguh. hanya imanmu yang diminta, dan inilah ujian besar bagi pendosa, menguji kesabaran Kita. Sampai Kapan? Sampai kita yakin itulah yang terbaik untuk Kita.

Selasa, 19 April 2022

Air (SUci)

lagi-lagi tetiba sangat ingat Air ...Apa sih yang tidak bermanfaat dari air. bgini pembaca budiman...

kalau kita mengelola air pasti ada nilainya. sebentar, mari membayangkan bareng2, kalau kita menangani air. misalnya kita menangani aquaduk. kita jadi ahli pembuat aquaduc presisi tinggi. maka kita dikenal sebagai insinyur handal, tenaga ahli khusus penakluk air, semacam mennjadi avatar air, hehehehe. lainnya, misalkan kegiatan kita hanya fokus memurnikan air, menyediakan air murni, ini juga laku dijual. kayaknya, air mau dimurnikan maupun dikasih rasa-rasa, apa mau dikasih warna-warna tetap saja laku dijual. sesuai tujuan fungsinya air mau diapakan. perlakuan lain, misalnya air dimampatkan maupun diuapkan, ini juga punya manfaat. makanya, semua rekayasa tentang air, sangat besar manfaatnya. contoh, rekayasa cuaca/hujan, rekayasa pembuatan berlian dari air, rekayasa elektrifikasi air membuat H2O2. de el el. terakhir, air di jopa japu pakai mantra/doa, juga sangat laku dijual, diatas harga air botol biasa. 

trus apa? maksudnya pentingnya apa? kalau sekedar manfaat, telek saja juga punya manfaat, sandal juga punya manfaat, batu juga punya...kita menangani dan mengelola telek juga bisa cuan bro. ada lagi rumus "barang tidak berharga, kalau jumlahnya sak trukc juga laku aja". kasih aku apa aja, kalau kuantitasnya banyak juga laku, limbah B2 yang katanya bahaya itu, jalannnya aja jadi uang kok. yang mau lahannya dipakai penampungan limbah B2 dapat sewa mahal bro (macem preman penguasa lahan wkwkwkwk). yang bisa mecah mengolah limbah ini jadi nilai jual, banyak yang bisa bro, kalau ketahuan cara mengelolanya mudah, sudah habis itu B2-B2. intinya banyak yang bisa mengolah ini.

kalau kita berdebat letak manfaat,  ternyata barang apa saja, ada manfaatnya. kalaupun manfaat diukur dengan uang, semua barang bisa bernilai tambah, termasuk limbah, punya manfaat. sebaliknya,  bahayanya juga sama. Limbah yang bahaya, kalau bertumpuk banyak semakin bahaya. air yang segar untuk mandi, kalau hujan sampai banjir juga bikin penyakit-rugi. 

kembali ke Air. oke keistimewaan air dibahas disini, pertama, masuk dalam teks suci, sebagai bagian tatacara ritual agama. kedua, Thales filsuf yang mendeklarasikan air adalah hakikat yang pertama, dasar semuanya, di bumi fana ini adalah AIR. lah thales sekarang industri radar turkey...wkwkwkwk bergerak dibidang apa saja. pokoknya ngurusi penting negara itu. 

kembali ke Air. sebenarnya saya sangat curiga kenapa air dijadikan alasan keberadaan makhluk. jika di mars ditemukan air, brarti disitu ada kemungkinan makhluk hidup...di bulan europa juga dideteksi punya air, makanya favorit ni bulan. suatu saat pasti ada yang punya rencana kesana.

nyatanya air hadir di keseharian kita dalam 3 wujud sekaligus: padat, cair, gas. keberadaan Es, keberadaan sungai, keberadaan awan, ketiganya mengandung air. sampai disini kita melihat air sangat istimewa kelakuannya. manusia dilingkupi macem2 air dalam hidup. manusia sangat butuh air untuk hidup. Nyatanya, air lah yang ikut mengalir dalam siklus hidup manusia. kiranya, berurusan dan ngurusi air sangat prospek disegala jaman. kalau kalian nganggur gak punya gagasan ngurusi apa....urusilah AIR. saya doakan bisa buat reservoir tercanggih diplanet ini, atau menemukan pipa tranparan yang bisa nyedot sendiri air melawan gravitasi. ideal secara konsep, pingin saya, "hadirkan air-air suci, hindarkan dari air-air setan". ngurusi air dan benar-benar manfaati, tidak sekedar ngurusi air demi laba saja. wallahu a'lam.


Minggu, 17 April 2022

Perpindahan

Perpindahan  Asset

Asset dan kekayaan lainnya, dapat diprakirakan dalam jumlah angka, atau setidaknya dapat dikonversi menjadi nilai angka basis materi lainnya. misalnya terhadap emas, terhadap harga tanah di desa ini, atau disetarakan dengan alat tukar yang paling umum, uang fiat. okey ya pokoknya apapun materi dan komoditas yang ada dapat dinilaikan, titik.

Sekarang ini ada gejala perpindahan pengertian asset tersebut seiring perubahan teknologi IT. Chamber sih melingkup kan asset dalam rumus "pentagonal asset" yang berisi capital2, yaitu; Sosial-Human-Natural-Finance-Physical. Saat sekolah dulu aku hanya ingat jika tutorku mengatakan bahwa karir itu bukanlah naik jabatan, tapi kepunyaan apa yang dimiliki sesungguhnya. selanjutnya ia menyebut modal sesungguhnya berupa 3 segitiga mantap2; finansial-senjata-massa. Ketiganya adalah wujud nyata asset, bukan karir jaatan ataupun status jabatan.
Kalau kita baca2 lagi ada yang lebih mantap. King Sulaiman, he eh raja sulaiman dalam banyak kisah menempatkan 4 sumberdaya utama dalam kerajaan fully-superpower miliknya. pilar kekuatan kerajaan tersebut adalah; pasukan jin, pasukan manusia 'alim, gunung-gunung, dan si burung hud-hud. kira-kira kalau kita bahasakan sekarang King Sulaiman sangat memahami dan menguasai ilmu SDM (Manusia), Software (Jin), SDA (Gunung) dan Media (Burung). mencengangkan! 

Dari beberapa gambaran asset diatas, inilah yang menjadikan orang mau berebut,mau berebut apa aja, merebut apa? ya asset itu, pingin menguasai asset sebanyak2 nya. emang dasar manusia sih pingin menumpuk2 asset dan menghitung-hitungnya hik hik.

mari membahas Jin dan burung:
Era Blockchain dan Ruang Baru

sekarang mari kita lihat ruang baru perebutan asset masakini. jawabnya ya di teknologi terbaru. teknologi baru selelau mahal, juga direbutkan, karena didalamnya ditangkap makna, siapaun yang mengusai teknologi terbaru dia akan menguasai kehidupan ini. dalam perlombaan teknologi terbaru ini sangatlah ketat, bisa dalam hitungan detik, hitungan jam, atau hari. silih berganti tahta teknologi terbaru berpindah dari satu teknologi digeser oleh teknologi pesaing-pendatang baru lagi.

Teknologi baru, karena terbatas, memiliki superioritas tinggi, harganya mahal (bayangkan:teknologi pespur yang sangat mahal-rahasia), teknologi yang sudah komersil-umum akan semakin murah, tenang saja, segala belanja teknologi akan semakin murah, karena persaingan ketat dan perkembangan sangat pesat, dua hal ini menjadikan hidup dengan biaya tambahan teknologi menjadi logis aja.

langsung ke inti baru, komputasi blockchain yang dimanfaatkan sedemikian rupa.

basis teknologi blockchain, mengklaim dapat melakukan pencatatan pada ledger tanpa salah, dapat ditelusuri orang lain sehingga secara keseluruhan memakai core "desentralistik". konsep yang menggairahkan setelah sekian lama kita sanggup bongkar bahwa sistem finance sekarang sangatlah sentralistik, dan ini bisa banyak kritik dan sanggah kekurangan.

Kemunculan istilah metaverse dan DAO (desentralistik Autonomous Organization) saya anggap menandai puncak internet.3 meski pada prakterknya bau-bau sentralistik...karena banyak DAO praktiknya malah semi oligarki dalam pengelolaan organisasinya. yang metaverse lebih lucu lagi. selain sebagai game simulasi, saya belum melihat kontribusi nyata terhadap sopistifikasi hidup ini, mempercanggih dan memperumit hidup ini. hanya sekedar berhasil menahan putaran aset di dalam dunia simulasi sebagai pengembangan skema ponzi lama, cenderung bubble dalam value-nya, inilah keuntungan metaverse sekarang. apakah ini settle sebagai aset yang harus kita taruhi dan full funded, jangan dulu, biar bos faceboookkkk dulu yang coba (rebutan metaverse sampai skala merk) , kali ini lebih baik terlambat deh. minim resiko. hidup gak butuh balapan kok. kata siapa yang berhasil selau radikal, mendahului, berani, dlsb....iya tapi yang berhasil 1 dari sekian yang nekat. kalau mengikuti dan sedikit terlambat, minimal menyelamatkan banyak person, aman. 
 
jangan mau bertarung lagi diruang baru bernama metaverse, sementara didunia nyata materi saja kita sudah kesetting dikalahkan sistem. siapa bilang dunia meta menawarkan desentralistik dan ruang baru, wasit-pengadil autonomous yang gak pernah salah, bahwa kita sama-sama berkesempatan memulai hal baru. rasakan sekali lagi.

jangan lupa, resourse besar yang digunakan untk membangun metaverse, orang2 ber-resourse besar yang gila memindahkan asetnya ke metaverse, juga mau jadi master disana, mereka ogah rugi, mereka tidak pindah dengan sukarela, tapi berfikir laba, hakikat mereka sama dengan kita, perkerja cari cuan. wkwkwkkwkwkwk..

selamat datang permainan baru, memang hidup adalah games dan senda gurau. wallahu a'lam.
  



Baik Hati

Baik hati itu sifat, sedangkan perbuatan baik adalah pilihan. mari memilih berbuat baik. hehehehe. slm
.

Romadlon 1437 H

Berbeda dengan puasa puasa yang sebelumnya, rasanya tahun ini lebih asyik. pertama tentang cuaca. Sepanjang tahun musim ini, rasanya hujan dan panas matahari sangat pas. kadang hujan kadang panas menjadikan suasana hujan dan panas terus bisa dijumpai. kedua tentunya karena saya semakin berumur

Selasa, 15 Juni 2021

Salah Sebut, bukan salah waktu


Saat ini tetiba hujan turun. lamat lamat, teman sepekerjaan ngomong.."udan salah mongso".kusahut " bener iki kan wayah e musim kemaro, bakno yo udan....tapi dipikir eneh, tetap kita yang salah, ya kita yang 'salah sebut'".

seandainya penamaan musim disini tidak pakai kemarau-penghujan
seandainya pengertian term diametral diatas memiliki kriteria yang lebih menjelaskan, lalu diingat anak2 produk sekolah tahun 80-an kayak kami.
seandainya semua bisa dinamai dengan presisi makna dan operasionalnya.



tapi kami memilih mengucapkan. "ngene ki menungso, enek nyleneh sitik gak iso njelasne kuasane Gusti".

Kamis, 12 Desember 2019

PANDEMI


Seperti biasanya aku mampir ke warung sahabatku, untuk sekedar minum kopi dan ngobrol kesana-kemari. my favor: waste-time.

Sambil duduk menghadap kopi masing2:

Jaya: "iki arep perang dunia ketiga ketok e...."

Aku: "opo iki"

Jaya: "ketok e seng nang Wuhan kui iso-iso bom biologi, rupane virus, iso ae perang virus, perang e amerika karo cino, lha kan bar perang dagang, ketok amerika kalah akhir e di bom virus"

aku: "tapi mosok cino gak antisipasi, leno paling, perang inteligen jek kalah karo amerika"

Jaya: "wkwkwkwkwkwk...awak dewe koyo pembahas seminar top.."

Aku: " kui lek rupo virus, ngeri ......prayo kelingan jaman smp di wulang bab virus, kan kui ra iso mati, makhluk antara hidup mati, hanya berkepala DNA/RNA ...jika di media yang sesuai dia akan memiliki ciri hidup, tapi ra iso ilang mati ngono"

Jaya: " yo koyok dorman ngono....yo persis koyok flu iki, jane kan tergantung kondisi awak, lek pas fit firus flu dorman, lek kesel daya tahan menurus, virus flu aktif neh, kui ra iso di ilangi enek terus nang dunyo iki, lha Covid 19 iki yo flu ning luweh ganas efek e sampek nang nyowo, urung enek obat e"

Aku: " mosok arep pengurangan penduduk massal...cino memang pernah pemimpine pidato lek pingin meremajakan penduduk cino, gek jumlah e akeh, komunis pisan...mosok sampe ganti generasi tenan ge ben maju.... masuk akal lek di gawe dewe...model playing fictim ngono kae, macak dilarane padahal di program dewe..."

Jaya: "yo embuh kui, iso digawe dikelola dewe, iso memang jebol diserang ko njobo....lha iki lek meluas terus iso teko kene, geger sak dunyo ketok e.,,"

semenjak itu hari-hari kami terus mengamati persebaran virus wuhan, kami takjub dengan kecepatang antisipasi tiongkok membangun rumah sakit, melakukan pembatasan, penggunaan hazmat dlsb....berlalu berlalu....


Aku: "ini efek cina menolak launching film Joker, JOker ngamuk di Wuhan, ya dia pilih Wuhan karena ini kota simbol benteng terakhir dinasty jika mau berhganti, kuasai wuhan."

Aku: "Corona sak ngertiku cincin matahari kui corona" (kemudian waktu diketahui gambar virus ini memang menyerupai punya crown-corona)

Jaya: "kui memang bentuk e okeh corona ne, senadainya ini pejal ngono, sungut e akeh gek roso...gek lek model bola pejal ngene koyo2 angel di intervensi, di ubah2 angel, tapi kan mutasi terus-terusan, lha iki teko mutasi seng sregep ngene, iki ki buatan po kecelakaan alami, utowo memang senjata pemusnah" (kemudian waktu COvid-19 Bermutasi dengan sangat variatif)

Maret 2020

Aku: "Saiki seng bahaya jarene comorbit..."

Jaya : " dadi seng wes due gawan loro memang e ketok ganas, makane kuncine iki nang daya tahan tubuh, lek biyen kan divaksin soko virus seng dilemahkan, lha lek nyekel virus iki piye...wkwkwkwkwk" 

Aku: "iki ki tak woco2 rantai tunggal, uduk jenis DNA, tapi RNA, makane mutasine mestine gak terbatas, mudah menempel di ACE-3, sak ngertiku protein-proteinan, mungkin pemakan sayur selamat, tapi pemakan protein malah gampang kenek..." (Kemudian hari aku membahas makanan yang mampu menghentikan mitokondria-menghentikan sel, lalu muncul metode puasa melawan covid meski sepintas)

Jaya: "yo panggah enek kadar e tubuh ki butuh zat macem2, makane macem2 pengkategorian, sinse enek nyebut zat berdasar warna, awak iki butuh zat kuning misal e panganan seng warnane asli kuning, sayur putih, kadang butuh warna ireng barang...dadi kudu didelok " (Kemudian hari muncul jamu2 an lagi, makanan sehat, alternatif sak kayang e)

Kj. Huri: "seng tuwek2 koyo aku ngene iki yo seng bahaya" (semenjak itu H. Huri jarang muncul di warung, marah dengan situasi perbincangan yang menuduh hikhik)

lebaran Covid Kedua

Aku: "Dipikir-pikir iki ra podo pagebluk..."(Kemudian saat aku pernah berfikir tentang kemunculan kyai tunggul wulung dan panji satunya....lupa, sekarang malah disebut kyai slamet, bukan bukan ini)

Jaya: "Iyo iki malah akeh dramane, penetuan pasien, penjemputan, wis simpang siut...."

simpang siut:

vaksin (Prepare)

uang santunan

Restart Dunia, (bailout dana).

makanan, minyak goreng 

pesawat (dipiara)

RASA TAKUT MANUSIA TERUS DIMAINKAN




Rabu, 14 Februari 2018

masa depan


berforum-forum warung kopi yang telah kuikuti akhirnya tadi malam menghasilkan perbincangan yang paling serius. kami berhasil membahas masa depan. ya masa depan yang kami bahas. kita sama sekali tidak membahas masa lalu. kami tidak guyonan tentang masa sekolah, masa remaja, atau minggu kemarin. full malam tadi kita membahas sepuluh tahun mendatang. bukan besok, sebab kalau membahas esok hari, terlalu mepet. pasti tidak bisa ketemu detail. kita kan penganut hobi bicara sedikit kerja. jika membahas besok, mohon maaf, pasti kita kesulitan.

pokok bahasan yang kami bincang sebenarnya tidak memiliki dasar teori yang kuat. hanya melandaskan semua pada hebohnya teori frekwensi, konsep keabadian, tafsir agama future, lalu sedikit tentang semangat dan gerakan-gerakan perlawanan, dan bumbu yang paling ampuh adalah pengakuan kami atas perkasanya bang rossil, dan kang remason. heg heg heg.

okey kita mulai. tesis yang kami angkat sebagai pertanyaan mendasar malam tadi adalah bagaimana kehidupan pada kondisi masyarakat yang menjalankan transaksi non-tunai. ingat proyek menuju masyarakat non-tunai sudah dicanangkan pemrintah lho. artinya sah kalau kita siap-siap perilaku non-tunai menjadi kenyataan. penetrasi kebijakan ini sudah dimulai dengan penggunaan e-toll.

hubungannya? ya iyalah. kalau kita mau aktivitas portasi kita lancar. kita disediakan akses toll, yang menjanjikan kelancaran. pekerjaan pengadaan jalan tol, seluruhnya sedang dikebut. namanya toll, pasti berbayar. tau kan cara bayar di toll. betul, pake kartu e-money. bisa e-toll-card, ataupun kartu2 e-money produk bank. nah, disinilah letak penetrasinya. jika tak mau pake macam uang digital begini, kita sudah tidak bisa lagi pake akses jalan toll sudara. pelan dan pasti orang akan mencukupi diri dengan memiliki e- money untuk kelancaran kegiatan harian. ketertarikan dan ketergantungan e-money pada 5-10 tahun kedepan semakin nyata sudah.

perkiraaan dramastis berikutnya, terjadi pengurangan besar2an tenaga manusia di lembaga keuangan yang semakin digantikan macam AI dan aplikasi, layanan on-line berbasis data. sekolah atau lembaga yang terjun dibidang ini, pencetak tenaga profesional di perbankan siap-siap tutup aja gih. soalnya jelas, kedepan tidak butuh banyak orang pekerja perbankan. semua serba dicukupkan aplikasi dan AI.

data base kependudukan? kata siapa gerak ditempat, banyak kasus korupsinya saja. jangan saja-nya aja yang disimak. kalau kita pernah kehilangan KTP pasti akan mengalami verifikasi data model begini; setelah KTP terbit ulang kita akan disuruh finger scan, nah jika indikator kemiripan dan kevalidan muncul dilayar petugas, yakin deh, bahwa kita manusianya, gak akan dilanjut ferivikasi lanjutan. masih juga kita akan diambil foto terbaru. terjadilah pembaharuan data foto kita. base data sudah teruji kalau ktp kita sudah memiliki 12 >> indikator keberadaan kita sebagai makhluk. mulai foto retina, sidik jari, ttd, no induk dst.

tetangga kita, republik china sudah menerapkan pembayaran ngopi di warung pake hp-scan-barcode. uang digital sudah berlaku. gak usah berfikir cara memindah konvensional ke digital sulit, serahkan ahlinya.

sudahlah kedepan kita akan seperti robot yang kesemuanya akan didesign sesuai kebutuhan. ringan sih untuk ukuran kita harus bekerja untuk hidup. masa depan menjanjikan kemakmuran minimal tercipta. menjadi manusia abadi, rindu kematian.

Kamis, 30 Maret 2017

Gerbong

seperti kereta, hidup ini bergerbong-gerbong. gerbong panjang, pendek, sampai tanpa gerbong.
gerbong panjang. hampir pasti aku merasakan sesuatu yang tidak bisa saya rubah keseluruhannya. sesuatu itu begitu mengikat dalam ritme hidupku. aha ini gerbong semu, tak nampak tapi begitu menjadikanku laksana gerbong perjalanan yang tak sanggup aku keluar dari ruang nya. gerbong ini tetap membawaku sampai pada pemberhentian-pemberhentian yang telah diberitahukan kepadaku. gerbong ini begitu biasa, sebab aku tak pernah menanyakan detail gerbong ini, yang kutahu sedang berjalan dan enjoy saja membawaku, berjalan seiring derap putar roda yang menghantarkanku, ke tujuan. tujuan perjananku, yang diberitahukan ke aku, perjalanan yang harus kuikuti. sampah banget. tidaklah. aku tidak melanjutkan cerita ini dengan turun gerbong dan ganti gerbong. ini bukan petualangan yang sedang kukerjakan. ini tidak akan berakhir dengan pergantian-pergantian yang tiada akhir, terus dapat diganti dan diulang-ulang.

Hidup ini menghaparkan banyak pilihan. memilih, dipilih, mungkin juga dipilihkan, bisa juga terpilih. bagi saya kesemuannya menyimpan dampak dan resiko masing-masing. harus kita sadari ataupun tidak usah disadari, konsekwensi pilih-pilih ini menjadikan kita sebagian mengorbankan, dan sebagian mendapatkan. saat saya berkomitmen dengan seseorang, menghilangkan sedikit batas ke"aku"anku, menerima dia. menerima mereka dan akhirnya mempertajam beda dengan yang lainnya.
aku bertanya. sejak kapan aku sangat berbeda dan memiliki identitas yang membedakan dengan mereka. ya, saat aku bersama kamu, berkumpul dengan kalin. menjadikan mereka bukan kita. saat itulah aku adalah kalian, selain mereka, bukan mereka. selanjutnya benar2 aku tidak diterima mereka, aku menjadi musuh mereka juga, akhirnya. bermusuhan karena ikatan kita.
baiklah jika aku berjalan sendiri, apakah aku tidak mampu, tidak bisa menyusuri kehidupan ini, huh mungkin juga jalanku akan sempit dan licin, tapi peluangku hilang setengan saat berjalan denganmu.
apa sih dengan kalian aku coba berfikir lagi.

ah begini saja!
bahwa gerbong akan sangat membantu itu hanya ilusi. ya kresi otak yang seakan-akan saja. tidak pernah terjadi fix. hanya menjadi kebanggaan saat mencurahkan pada orang lain. seolah-olah penting. tidak tidak begini.

coba aku tulis ulang.
aku lebih suka "jangan percaya gerbong". karena gerbong hanya maju kepalanya duluan, banyak yang berhenti kehabisan bahan bakar. umur manusia hanya 20 tahun menahkodai gerbong. selebihnya sisa-sisa sampai berhenti pasti.

ah pusing menulis gerbong ini....




Labels

Asal (23) Sikap (23) Perbuatan (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (11) Perjalanan (11) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)