Selasa, 10 September 2024

lain darpada yg lain: wani jlimet

Mudah2 an belum ada Suhu nya. kita runut dulu yuk ...

Keuletan adalah kemampuan pregangan sebuah benda sebelum putus dibawah tegangan tarik sedangkan sifat yang sama dibawah tegangan pukul disebut kelenturan. 

Jika benda memiliki keuletan dan kelenturan, pastinya manusia juga bisa mempraktikkan sifat ini pada diri manusia: punya ulet dan lentur. batas kemampuan manusia mentoleransi tekanan maupun tarikan di dirinya.

Jika tekanan ke benda bisa diukur, tekanan pada manusia bisa diukur juga lah, dengan perasaanpun juga bisa...hahahaha...dan ini tak rumit. karena batasnya jelas, putus, pedhot.

Selama masih ulet dan lentur, berarti juga belum masuk wilayah "putus". bertahan saja di wilayah ulet dan lentur agar tak pernah ketemu "putus". sampai jika ketemu "putus" bisa balik lagi bahas ke ulet dan lentur. ngapain perilaku segitunya? karena meski saya sudah menyiapkan perjalan dengan detil, sering kali saya kalah. Tapi dalam makna, janganlah tetap kalah. bukan juga ini hanya sedang menghibur diri atas kegagalan. namun kemenangan yang lain pasti bisa ditemui dengan cara memaknai lewat sisi lain.  jurusnya cuma satu: wani jlimet


Minggu, 08 September 2024

Aset 2: Haikal Dirimu Sendiri

Masih ingat yang kategorikan Chamber? ia berhasil mengkotak-kotak asset jadi 5 lock, sosial-human-nature-finance-physic. Sumber ekonomi dan kekayaan berasal dari 5 kotak itu, kalau ada yang ngeyel masih banyak kotak lainnya. berarti sama, saya juga sedang berusaha mencari kotak yang lainnya kok. pasti, sangat mungkin banyak. bagaimana kalau kita ajukan ilmu/pengetahuan sebagai aset. mantap!

Sering banget kita melihat konten para chinese yang memperlihatkan jangan pelit terhadap 3 hal: belanja ilmu, belanjain orang tua, dan belanjain untuk loyalitas. yang secara rasional jika 3 hal ini dilakukan oleh seseorang, maka sebenarnya ini kebutuhan pelaku dan yang mendapatkan  keuntungan /manfaatnya dia sendiri. beginilah cara belanja anti rugi dalam kehidupan ala konten chinese. dan boleh saja kita adopsi dari konten ras mana saja, baik dari hawai sampai madura, selama dia bicara tentang manajemen aset, it's okay! 

Kita runut pelan-pelan guys....

Dalam ilmu akuntansi, aset adalah hutang ditambah modal. modal belum tentu aset, sedangkan aset jelas-jelas terkandung didalamnya modal. 

Lain lagi bang Wiki, telah men-sari-kan modal intelektual lah yang digunakan untuk men-sebut "mewakili seluruh yang diketahui/pengetahuan", yaitu bernama; dalam diri manusia, struktural, relasional yang kesemuanya itu dalam kategori intangible, gak bisa dihitung exactly. juga karena ini non-physic, seperti proses, pola, value stakeholder yang mampu mempengaruhi kecepatan sebuah transformasi. sungguh ya, intelektual jika jadi modal, intangible banged... 

Modal lainnya, L.J Hanifan (1916) mengemukakan istilah "modal sosial". Menurutnya atribut2 sosial, niat baik, dan kepercayaan dalam bertetangga memiliki dampak positif eksternal maupun internal bagi individu2. Berikutnya Portes(1998) menyebut semua masalah masyarakat /komunitas bisa digantungkan pada modal sosial yang tersedia. Ikatan-ikatan dalam komunitas inilah yang menginspirasi George C. Homans (1961) sebagai istilah "modal sosial dalam teori pertukaran".  Lalu secara baku woolcook dan Nerayan (2000) menyebut modal sosial berisi interaksi  sosial, akses jejaring dan partisipasi dalam kelompok. meski definisi "modal sosial" selalu bernada positif, ini pernah berhasil di maknai negatif oleh kelompok "Triple Key", ya Ku Klux Klan (KKK, 1865)). dia kelompok ekstrimis supremasi kulit putih yang berhasil mengkonversi eksklusivitas warna kulit sebagai bahan modal sosial. tentu saja ini jelas-jelas bertentangan dengan semangat universalism dan persamaan umat manusia.

Kembali ke paragraf 2. daripada memilih jalan menjadi ekstrimis yang mengagkat nilai2 eksklusifitas kelompok nyata2 bertentangan dengan universalism umat manusia. lebih masuk akal memilih cara-cara ala kebijaksanaan tiongkok yang memberikan cara belanja agar aset kita tetap bernilai. ingat ya cara.....

bagaimana dengan agama yang selalu punya jawaban untuk masalah macam ini, bagaimana cara mengabadikan aset meski kita belanjakan terus. iya agama selalu punya jalan. lihat aja bagaimana jaminan orang yang membelanjakan hartanya untuk amal jariyah, orang yang mengamalkan ilmunya, dan keturunan /anak sholeh yang do'anya tidak terputus meski kita mati. ketiganya, akan kekal membersamai kita. nilainya tak terputus. Lihat juga ayat tentang 8 asnaf yang dengan memenuhi haknya, banyak kisah kita tak tambah miskin. tapi semacam kita diganti lebih banyak dari intangible lain.

konsep lainnya, Jawa punya Cokro Manggiligan, sebutan untuk pola usaha yang saling support dan siklusnya muter2 tak terputus. seperti cokro manggilingan [kolam-kebun-ternak] yang saling support. hasilnya hanya produksi tanpa henti. atau cokro2 lainnya. tak terbatas jika di variasikan...

model kemitraan sekarang juga menyebut diri sebagai kemitraan bisnis hulu-hilir. semuanya akan diselesaikan dalam sirkel kemitraan tanpa menoleh teman luar mitra...wkwkwkwkwk.

Macam kartel bisnis, pengertiannya mengganggu dalam pikiran kita sebagai lingkaran bisnis yang kita tidak bisa menembusnya selain mengikuti sitem yang sudah di putarnya. para inovator dan pendatang baru dibuat minder dengan mitos bginian.

puncaknya, benteng terhebat yang belum pernah terganggu pengaruh luar adalah haikal sulaiman. Jimat inilah, merupakan rancangan peninggalan King sulaiman yang termahal dalam aset-permodalan  manusia, Rumah Ibadat pertama pertemuan Manusia dan Tuhan

apalah guna sirkel-sirkel jika salah titik pertemuannya. maka, sangat penting menemukan titik pertemuan, agar tak derita pusing kebanyakan sirkel, bolehlah mengikuti kebijaksanaan tiongkok, bolehlah berusaha membuat cokro manggilingan kita sebanyak2-nya. bolehlah kita akan meng-kartel bisnis jejak karbon, maupun jejak digital. Tapi jangan lupa dalam perjalan hidup ini, wujudkan pula titik pertemuanmu sendiri, Haikal dirimu sendiri. Wallau'alam




Labels

Asal (23) Sikap (23) Perbuatan (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (11) Perjalanan (11) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)