Kamis, 12 Desember 2019

PANDEMI


Seperti biasanya aku mampir ke warung sahabatku, untuk sekedar minum kopi dan ngobrol kesana-kemari. my favor: waste-time.

Sambil duduk menghadap kopi masing2:

Jaya: "iki arep perang dunia ketiga ketok e...."

Aku: "opo iki"

Jaya: "ketok e seng nang Wuhan kui iso-iso bom biologi, rupane virus, iso ae perang virus, perang e amerika karo cino, lha kan bar perang dagang, ketok amerika kalah akhir e di bom virus"

aku: "tapi mosok cino gak antisipasi, leno paling, perang inteligen jek kalah karo amerika"

Jaya: "wkwkwkwkwkwk...awak dewe koyo pembahas seminar top.."

Aku: " kui lek rupo virus, ngeri ......prayo kelingan jaman smp di wulang bab virus, kan kui ra iso mati, makhluk antara hidup mati, hanya berkepala DNA/RNA ...jika di media yang sesuai dia akan memiliki ciri hidup, tapi ra iso ilang mati ngono"

Jaya: " yo koyok dorman ngono....yo persis koyok flu iki, jane kan tergantung kondisi awak, lek pas fit firus flu dorman, lek kesel daya tahan menurus, virus flu aktif neh, kui ra iso di ilangi enek terus nang dunyo iki, lha Covid 19 iki yo flu ning luweh ganas efek e sampek nang nyowo, urung enek obat e"

Aku: " mosok arep pengurangan penduduk massal...cino memang pernah pemimpine pidato lek pingin meremajakan penduduk cino, gek jumlah e akeh, komunis pisan...mosok sampe ganti generasi tenan ge ben maju.... masuk akal lek di gawe dewe...model playing fictim ngono kae, macak dilarane padahal di program dewe..."

Jaya: "yo embuh kui, iso digawe dikelola dewe, iso memang jebol diserang ko njobo....lha iki lek meluas terus iso teko kene, geger sak dunyo ketok e.,,"

semenjak itu hari-hari kami terus mengamati persebaran virus wuhan, kami takjub dengan kecepatang antisipasi tiongkok membangun rumah sakit, melakukan pembatasan, penggunaan hazmat dlsb....berlalu berlalu....


Aku: "ini efek cina menolak launching film Joker, JOker ngamuk di Wuhan, ya dia pilih Wuhan karena ini kota simbol benteng terakhir dinasty jika mau berhganti, kuasai wuhan."

Aku: "Corona sak ngertiku cincin matahari kui corona" (kemudian waktu diketahui gambar virus ini memang menyerupai punya crown-corona)

Jaya: "kui memang bentuk e okeh corona ne, senadainya ini pejal ngono, sungut e akeh gek roso...gek lek model bola pejal ngene koyo2 angel di intervensi, di ubah2 angel, tapi kan mutasi terus-terusan, lha iki teko mutasi seng sregep ngene, iki ki buatan po kecelakaan alami, utowo memang senjata pemusnah" (kemudian waktu COvid-19 Bermutasi dengan sangat variatif)

Maret 2020

Aku: "Saiki seng bahaya jarene comorbit..."

Jaya : " dadi seng wes due gawan loro memang e ketok ganas, makane kuncine iki nang daya tahan tubuh, lek biyen kan divaksin soko virus seng dilemahkan, lha lek nyekel virus iki piye...wkwkwkwkwk" 

Aku: "iki ki tak woco2 rantai tunggal, uduk jenis DNA, tapi RNA, makane mutasine mestine gak terbatas, mudah menempel di ACE-3, sak ngertiku protein-proteinan, mungkin pemakan sayur selamat, tapi pemakan protein malah gampang kenek..." (Kemudian hari aku membahas makanan yang mampu menghentikan mitokondria-menghentikan sel, lalu muncul metode puasa melawan covid meski sepintas)

Jaya: "yo panggah enek kadar e tubuh ki butuh zat macem2, makane macem2 pengkategorian, sinse enek nyebut zat berdasar warna, awak iki butuh zat kuning misal e panganan seng warnane asli kuning, sayur putih, kadang butuh warna ireng barang...dadi kudu didelok " (Kemudian hari muncul jamu2 an lagi, makanan sehat, alternatif sak kayang e)

Kj. Huri: "seng tuwek2 koyo aku ngene iki yo seng bahaya" (semenjak itu H. Huri jarang muncul di warung, marah dengan situasi perbincangan yang menuduh hikhik)

lebaran Covid Kedua

Aku: "Dipikir-pikir iki ra podo pagebluk..."(Kemudian saat aku pernah berfikir tentang kemunculan kyai tunggul wulung dan panji satunya....lupa, sekarang malah disebut kyai slamet, bukan bukan ini)

Jaya: "Iyo iki malah akeh dramane, penetuan pasien, penjemputan, wis simpang siut...."

simpang siut:

vaksin (Prepare)

uang santunan

Restart Dunia, (bailout dana).

makanan, minyak goreng 

pesawat (dipiara)

RASA TAKUT MANUSIA TERUS DIMAINKAN




Rabu, 14 Februari 2018

masa depan


berforum-forum warung kopi yang telah kuikuti akhirnya tadi malam menghasilkan perbincangan yang paling serius. kami berhasil membahas masa depan. ya masa depan yang kami bahas. kita sama sekali tidak membahas masa lalu. kami tidak guyonan tentang masa sekolah, masa remaja, atau minggu kemarin. full malam tadi kita membahas sepuluh tahun mendatang. bukan besok, sebab kalau membahas esok hari, terlalu mepet. pasti tidak bisa ketemu detail. kita kan penganut hobi bicara sedikit kerja. jika membahas besok, mohon maaf, pasti kita kesulitan.

pokok bahasan yang kami bincang sebenarnya tidak memiliki dasar teori yang kuat. hanya melandaskan semua pada hebohnya teori frekwensi, konsep keabadian, tafsir agama future, lalu sedikit tentang semangat dan gerakan-gerakan perlawanan, dan bumbu yang paling ampuh adalah pengakuan kami atas perkasanya bang rossil, dan kang remason. heg heg heg.

okey kita mulai. tesis yang kami angkat sebagai pertanyaan mendasar malam tadi adalah bagaimana kehidupan pada kondisi masyarakat yang menjalankan transaksi non-tunai. ingat proyek menuju masyarakat non-tunai sudah dicanangkan pemrintah lho. artinya sah kalau kita siap-siap perilaku non-tunai menjadi kenyataan. penetrasi kebijakan ini sudah dimulai dengan penggunaan e-toll.

hubungannya? ya iyalah. kalau kita mau aktivitas portasi kita lancar. kita disediakan akses toll, yang menjanjikan kelancaran. pekerjaan pengadaan jalan tol, seluruhnya sedang dikebut. namanya toll, pasti berbayar. tau kan cara bayar di toll. betul, pake kartu e-money. bisa e-toll-card, ataupun kartu2 e-money produk bank. nah, disinilah letak penetrasinya. jika tak mau pake macam uang digital begini, kita sudah tidak bisa lagi pake akses jalan toll sudara. pelan dan pasti orang akan mencukupi diri dengan memiliki e- money untuk kelancaran kegiatan harian. ketertarikan dan ketergantungan e-money pada 5-10 tahun kedepan semakin nyata sudah.

perkiraaan dramastis berikutnya, terjadi pengurangan besar2an tenaga manusia di lembaga keuangan yang semakin digantikan macam AI dan aplikasi, layanan on-line berbasis data. sekolah atau lembaga yang terjun dibidang ini, pencetak tenaga profesional di perbankan siap-siap tutup aja gih. soalnya jelas, kedepan tidak butuh banyak orang pekerja perbankan. semua serba dicukupkan aplikasi dan AI.

data base kependudukan? kata siapa gerak ditempat, banyak kasus korupsinya saja. jangan saja-nya aja yang disimak. kalau kita pernah kehilangan KTP pasti akan mengalami verifikasi data model begini; setelah KTP terbit ulang kita akan disuruh finger scan, nah jika indikator kemiripan dan kevalidan muncul dilayar petugas, yakin deh, bahwa kita manusianya, gak akan dilanjut ferivikasi lanjutan. masih juga kita akan diambil foto terbaru. terjadilah pembaharuan data foto kita. base data sudah teruji kalau ktp kita sudah memiliki 12 >> indikator keberadaan kita sebagai makhluk. mulai foto retina, sidik jari, ttd, no induk dst.

tetangga kita, republik china sudah menerapkan pembayaran ngopi di warung pake hp-scan-barcode. uang digital sudah berlaku. gak usah berfikir cara memindah konvensional ke digital sulit, serahkan ahlinya.

sudahlah kedepan kita akan seperti robot yang kesemuanya akan didesign sesuai kebutuhan. ringan sih untuk ukuran kita harus bekerja untuk hidup. masa depan menjanjikan kemakmuran minimal tercipta. menjadi manusia abadi, rindu kematian.

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)