Jumat, 29 April 2016

semua jualan

Konteknya adalah, semua pengguna layanan internet hp, berpotensi untuk melakukan transaksi on-line. Baik menjualkan barang produksi sendiri, menawarkan jasa, maupun menawarkan barang milik pihak lain. "Keren" nya tidak ada lagi sebutan makelar, perantara, tapi disebut antara penjual dan pembeli. Siapapun pelakunya itu adalah dalam hubungan penguasa barang.
Karena potensi ini melekat pada semua pemilik hp-internet cenderung punya keingunan mencari untung dari dengan berjualan di internet. Kalau perlu semua menjadi bercita-cita bekerja, menghasilkan duit, hanya dengan pencat-pencet tombol hp. E-comerce, e-banking, dan e-money. Lengkap sudah untuk menciptakan harapan bisa untung dengan jualan apapun. Pokok bertransaksi nantinya dan laba.
Bersamaan dengan menuju titik jenuhnya para peserta sosmed. Dengan model bermasyarakat masyarakat sosmed. Ada keengganan untuk "pamer diri" yang percuma seperti yang sudah-sudah. Ternyata tidak sekedar cantik-cantikan, baik-baikan. Lebih kepada upload apa yang bisa menghasilkan. Singkatnya selfie tingkat lanjut kini berupa foto diri dengan menawarkan produk yang kita pakai, kita menjadi sales barang2 yang kita pakai. Heheehe...
Kalaupun kita punya penyakit konsumerisme tingkat akut. Perilakunya menjadi: membeli semua barang yang di lihat, cocok mari berlangganan, dan kita menanyakan peluang untuk ikut2 menjadi reseller, mendapat untung dari yang kita senangi/ mungkin hobi ya, menghasilkan uang ya.
Suatu ketika, saat sudah tercapai kejenuhan pasar keseluruhan. Siapa ya yang akan jadi pembeli, kalau semuanya Jualan.!!...

Neo iklan-baris

Pasti, kita mafhum dengan istilah iklan baris. Iklan dikoran dengan space minimalis dan menggunakan singkatan "pasaran". Pembagian kolomnyapun juga mengena. Ada kolom otomotif-motir, kolom rumah, tanah dan properti, kolom lowongan pekerjaan. Semua memiliki sub kolom lain-lqin guna mengakomodir iklan yang menampilkan barang atau jasa diluar "mainstream". Ini semua membicarakan iklan baris ala koran, ala jaman dahulu, jaman moncer2 nya media cetak.
Dalam era internet sekarang, iklan baris telah mewujud dalam web/ blog jual-beli. Rerata semuanya menampilkan design iklan baris. Menjadi sebuah toko online swalayan jasa. Penyedian iklan bukanlah penjual, bahkan sekarang tidak dibiayai oleh penjual, alias gratis. Lalu aku berfikir jika kepesatan media bertemunya penjual dan pembeli berupa jual beli online ini mampu menyisihkan para makelar ataupun para penipu abal2...kesadaran pembeli akan resiko transaksi online, dan mekanisme pasar yang terjadi secara otonatis akan menyaring dengan sendirinya eksitensi penjual yang bonafid dan 'betulan', dan mampu menghukum para penipu, dengan cara hilangnya kredibilitas diri sebagai penjual terpercaya.
Permasalahan membangun kepercayaan inilah yang menjadi ujung penentu keberhasilan pertarungan pasar on-line sekarang ini. Penjual terpercaya akan diuntungkan oleh model kerja mesin pencari on-line dan komunitas pasar online itu sendiri.

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)