Kamis, 14 April 2016

Bahasa kawan

Ngrecih, hujan yang tak kunjung terang dan sekenanya tetap menerpa daratan dengan Sapuan air dari mendung....aku khawatir anakku sudah tak mengenal lagi penjelasan operasional dari ngrecih. Sedang ia adalah anak zamannya, manusia generasi sesudahku. Bukan kubiarkan tak mengerti tapi biarlah ia memahami dunianya dengan operasional bahasa efektive yang digunakan dalam menjelaskan kondisi terbarunya. Mungkin esok "ngrecih" tak relevan lagi, bahkan tidak tepat digunakan untuk komunikasi manusia generasi setelah saya, makanya bisa juga hilang kosakata itu.
Hah...itu hanya kata yang muncul dan hilang, yang dibuat, dikreasi, dan yang dihapus, dihilangkan dan dihindari diseleksi sendiri oleh Tutur manusia zaman. Kehidupan sosial, berteman dan berkawan yang akhirnya pada zaman ini menjadi pertemanan dunia Maya, dunia internet, mempertemukan banyak kawan yang pernah ada dalam kehidupan bisa dicari lagi, dikumpulkan lagi...tapi lagi2 pasti ada yang hilang, tidak ada yang tak sisa, kawanpun bisa lupa, bisa hilang, bahkan diantara kita kawanku atau aku, sudah merasa sama sekali dahulu tak pernah kenal. Hanya senyum sapa saja yang kami perlihatkan, bahwa kami manusia yang ingin berkawan.

Senin, 11 April 2016

Tak cukup

Apa ya cukup mengabadikan semua hal yang kita lakukan....semakin hari semakin banyak hal yang ingin kuabadikan...ingin aku bisa merasakan ulang saat moment-nya tlah terlewat..aku yakin kita akan kehabisan waktu hanya untuk menyusun langkah yang telah kita lakukan agar menjadi monumen yang layak ditampilkan.lebih dari itu aku mempercayai Tuhan lebih dari dari cukup untuk memerintah makhluknya untuk hanya merekam seluruh perbuatan kita.

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)