Rabu, 05 Maret 2014

nyaman


hadir dengan sendirinya atau tercipta?

nyaman. salah satu titik kesimpulan untuk menggambarkan suasana hati yang enak atas 'persepsi baik' indra.  misalnya, mendengarkan musik yang tepat sesuai suasana hati, bisa menimbulkan rasa nyaman.  kalaupun hati dalam kategori 'sedih', penghayatan atas kesedihan menciptakan 'kompensasi' perasaan.  terkompensasi ini yang juga saya pahami sebagai bentuk kenyamanan dengan posisi 'pangkat negatif'.  perlakuan terapi indra lainnya bisa juga lewat aroma.  mengkondisikan agar terjadi 'rilek', menciptakan suasana 'lepas segala beban' dengan rangsangan lewat aroma (aromaterapi misalnya).

berikutnya. teruarainya konflik pikiran. berkurangnya pikiran curiga,  menurunnya kecemasan, dan hilangnya ketidakpastian angan-angan, semua memicu terciptanya suasana nyaman.  diteruskan dengan hidupnya 'segudang harapan' yang teracang dalam otak.  mungkin, sekian harapan yang sedang terbayang dekat dan hilangnya kecemasan menjadi alasan mengapa nyaman tercipta disini.

dalam perbincangan "spiritual".  tentang asumsi kedekatan dengan tuhan.  pencapaian atas hasil latihan bersyukur, berlatih merasa berkecukupan, dan merasakan keindahan hubungan hamba-tuhan, dimaknai sebagai kenyamanan tertinggi dalam pencarian makna hidup.  berbeda lagi kalau secara fisik.  hormonlah yang menimbulkan sensasi nyaman di otak, seperti penjelasan para fisikolog (entah apa yang tepat).  bahwa hormon endorphine yang bertanggungjawab atas timbulnya perasaan senang, nyaman.

kemudian nyaman sebagai bentuk status quo, kita pernah dengar istilah 'zona nyaman' dalam jabatan.  perasaan 'langgeng' dan kepemilikan/kuasa atas sesuatu menjadikan orang nyaman bergelut di situ.  selebihnya saya memilih simpul dengan bahasa berbaik-baik.  bahwa "nyaman" adalah rahmad, anugerah dan bolehlah diusahakan. slm

Rabu, 26 Februari 2014

cahaya tak ter"ambil"

'cahaya diatas cahaya' atau ungkapan yang lain 'ternyata cahaya bersap-sap'.  dengan penuh kesadaran harus kuucap ulang " sesungguhnya tidak ada di dunia ini yang tidak ada tandingnya, titik.".  kejayaan, kebesaran, keemasan, titik imperium, atau apalah namanya semua hanya titik, diposisi satu titik.  sedangkan siklus akan terus berjalan, kemana? kalau sudah dari titik tertinggi ya kebawah...menuju sampai titik balik berikutnya.   menuju titik interektum, titik nadzir, titik terbawah.  dalam perjalanan kemunduran atau penurunan, tentu ada warna warni penstabilan, mencoba untuk bertahan agar tidak terjun bebas.  bentuknya mulai rekayasa  bertahan sampai terwujudnya gerakan protes atas kondisi terjun-kritis.

'apapun', maunya bisa digrafikan dengan siklus, mulai perjalanan hidup manusia, perjalanan organisasi, siklus harga barang, siklus alam dst..dst.  semuanya siklus itu sedang berjalan. dan bila minimal dua siklus disejajarkan dihubungkan antar judul siklus,  maka akan bisa ditarik garis, membentuk garis, dan garis.  lalu garis2 banyak akan menjadi bangun. sebisa mungkin terlihat bangun tiga dimensi, mewakili "ruang". mencoba menggambarkan situasi yang tercipta dengan seluruh pengertiannya. sehingga mudah2an meningkatkan akurasi ilmu berprediksi.

kedua, siklus muncul-tenggelam disepanjang 'kurva waktu', menciptakan situasi kompetisi.  yang meniadakan posisi titik tetap "di atas" atau "teratas" dengan konstan dalam perjalanan ini.

kemudian aku segera menyadari tidak ada "yang konstan" dalam ruang-waktu yang berjalan.

rezim akan dikalahkan oleh putaran zaman,  kehebatan manusia, akan di rubah ulang oleh manusia berikutnya, dan hanya menyisakan "yang dikenang sepanjang masa" sebuah sejarah kejayaan.  peneguhan rezim atau diri untuk mencapai keabadian sejarah dengan di monumenkan, diprasastikan, dicerita-ulangkan.  suatu ketika pun dihancurkan manusia atau dihancurkan alam, sang penguasa ruang waktu saat itu.

ketiga, "rantai makanan", melihat bahwa semua terus berjalan karena semua 'meminta-pindahkan' energi yang yang terus berubah wujud.  wujud materi merupakan bagian pinjaman energi yang sedang berhenti lalu berpindah dan berwujud lainnya. kehidupan berjalan dengan memakan kehidupan yang lainnya...kompetisi berjalan untuk memastikan mendapatkan makanan...mendapatkan kehidupan.

#tidak ada jaminan hidup tanpa mengambil kehidupan yang lainnya, menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada "juara bertahan" walaupun hanya selama mata merekam perjalanan umur diri.  inilah yang memunculkan praduga saya, mari! ajaklah sesama untuk mengatur berjalannya energi berupa umur kita. cahaya diatas cahaya, biarlah. carilah cahaya untuk diri kita, yang tidak bisa diambil sebahagian pun.slm

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)