Kamis, 24 Januari 2013

Sedikit Bedanya



pertama kali mengunjungi negeri orang 14/11/2012, perjalanan padat dan singkat, seperti rombongan ziarah, kata orang2. maklum paket hemat. singapura dan malaysia, sebelum menginjakkan kaki di bandara cangi, bandara singapura, sudah di kasih penjelasan oleh travel agent bahwa itu bandara internasional, beda dengan indonesia disana tertib, bersih, bagus dan yang utama ketat pokoknya.dan benar seperti cerita bapak agent.  saya mengalami di tahan dibandara, yang katanya untuk kepentingan pengaturan lalu lintas pengunjung agar tidak macet, singapura menerapkan cara perjalanan rombongan diatur dengan ditahan seorang-dua orang agar sejam dua jam dibandara.  tapi sebersih apa diluar bandara tetap saja daun tumbuhan berserakan, itu tidak termasuk bersih yang dimaksud secara umum memang sangat bersih di semua tempatnya. bla bla bla keluar singapura masuk imigresen malaysia tak selama/ketat masuk singapura...lancar...bedanya hanya tengah malampun orang keluar masuk antar dua negara itu sangat padat.  terasa beda waktu pulang, sampai bandara surabaya, eh... petugas imigrasi bagian stempel paspor sedang tidur...sedikit mencari-cari dan lumayan sepi. kesan pengaturan ketertiban negara memang beda, tentang bangunan...kayaknya di indonesia, di kawasan tamrin kalau dihitung kasar..lebih banyak indonesia. tapi mereka mampu menampilkan dengan kesan "tertata".  bicara kualitas jalan, saya kira sama. malah orang kalau tidak betul2 pandai nyopir di indonesia, pasti butuh waktu lama berkendara mobil, padat dan sempit kesannya untuk indonesia, yang jelas indonesia luas dan pengendalian kendaraan entah suatu saat bagaimana mengaturnya, semoga pembatasan segera semakin ketat, dan ini bukan jawaban

dikembalikan ketanah dengan layak

Saat berjalan-jalan survey untuk kegiatan kkn mahasiswa, sampailah kami bertiga di wilayah besuki, masuk desa jugo kecamatan mojo kabupaten kediri. Disana ada wilayah yang sebut saja “daerah larangan” ini adalah pesan pak camat bambang…aku mengawali pembicaraan. Dan tepat kanan kita adalah kebut itu, kebun karet, iya kan…ada muda mudi yang suka kencan disini..memang tempatnya sangat sepi, sepanjang perjalanan kira2 2-3 kilo perjalanan mobil di perengan bukit.  Seandainya berdua masuk kebun ini dan tidak ada petani yang memergoki pasti tidak ada yang menghalangi orang berdua untuk memadu nafsu muda.  Apalagi sepeda motor bisa masuk lewat jalan setapak tak berumput menuju dalam hutan karet, pertanda sering digunakan.

“la ya itu jangan sampai ada mahasiswa yang gak ngerti kondisi, trus tiba2 ada operasi satpol PP”…”pinginnya lihat kebun karet tiba2 kerazia.

Lalu aku mengalihkan topik dengan membuka pertanyaan..”wah daerah begini pa gak rawan pembunuhan, kan sepi”.  Lalu mas zaini menjawab “dikubur pisan disini, lama2 yo panggah ketahuan”…entah itu lewat mimpi, memberi petunjuk orang atau jadi hantu l;ah kira2…sambungnya

“setiap kejahatan pembunuhan kok selalu ketahuan?” lanjut pertanyaanku.

“itulah bedanya manusia dan hewan, hewan mati urusan bisa selesai, dibuang jadi bangkai, kalau manusia boleh dikembalikan ke asalnya tanah, tapi harus dengan cara yang layak.   Kalau dibunuh dan asal kubur tidak bisa, harus dengan layak” pungkasnnya.slm

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)