Rabu, 05 Desember 2012

extraordinary activity

Riset masih merupakan tindakan luar biasa, bagaimana tidak jika aktifitas sering berdasar 'suddenly activity',  reaksi spontan berdasarkan pengalaman dan kedalaman masing-masing kepala dalam menangkap situasi dan objek.  Subjek permasalahan yang didialogkan adalah hasil respon masalah yang harus dijawab, dan ditemukan jawabannya seketika.  Saya pikir memang tidak semua tindakan, masak semua harus berdasarkan riset.  Tentu kegiatan sehari-hari sudah otomatis kita lakukan cukup dengan berteori, yang mengendap sebagai pengalaman-pengalaman pribadi.  Maka riset yang dimaksud adalah yang telah melampaui 4 pilar mulai; ontologi, epistemologi, metodologi, aksiologi.  Bahasan metodologi yang dibakukan digunakan sebagai standart bisa diakui atau sama sekali tidak sah, menjadikan hantu tersendiri bagi peneliti. yang situasinya menghasilkan banyak peniruan-peniruan, atau hanya melakukan adopsi untuk kasus berbeda.  Boleh juga dengan mengadaptasi semua model agar ada dalih pengecualian dan temuan-temuan baru lagi, sudah cukup dianggap dari "proses dan hasil" berbeda.  ini menjadi pertanyaan serius bagaimana ya caranya...agar produksi ilmu terjadi. Riset yang dimaui adalah yang bersifat Knowledge Production. ayo coba ah....slm

filantropi lokal


yang penting maksudnya untuk mencipta daya tahan berbasis kelompok...dulu pernah kepikiran bagaimana caranya punya komunitas yang mampu berproduksi dan memperpanjang rantai produk berputar-putar hanya dalam basis komunitas...
transaksi berjalan...menciptakan keberlangsungan, bisa berupa rantai pangan, rantai ekonomi,  manfaat yang diharapkan  memperketat uang yang menguap dari rantai komunitas...
jika satu komunitas ada penggiat penanam pangan..ditransaksikan untuk makanan ternak si penggiat ternak...hasil sampingan ternak berupa pupuk di transaksikan untuk mengolah  kembali  penggiat tanaman...contoh lingkaran ini mudah2 an semakin besar, dengan diisi banyaknya macam penggiat-penggiat lainnya. kapan2 siklus sederhana ini akan terwujud dalam komunitas yang diidamkan...mandiri dan berdaya tanpa banyak ketergantungan yang disengaja dibalik modus cari laba.
saya memilih membahas filantropi gaya ini, daripada model "galang kedermawanan" yang ditujukan untuk "bantuan".  walaupun diembel-embeli "sustainable" pun (gak usah sebut judul dan merk ya...).  saya terlanjur menghapalkan "bantuan itu tidak mencerdaskan" dalam situasi normal, lain kalau disituasi "khusus". boleh lah pemahaman saya di"rujuk"an senyampang konteksnya "bagaimana ada yang terbantu"...
menata nalar; tapi bagaimana ya mengawali...kalau saya tetap tidak punya pikiran lain...setiap tanggal muda pasti daftar belanja sudah menunggu...semoga anakku kelak tak mewarisi ini...model shoping list...tinggal comot...memang instan dan mudah...tetapi tak pikir memang tidak ada aset sesunguhnya yang didapat dari berperilaku hidup model ini...beda kepentingan dengan itu yang menyediakan produk dan jualan karena sedang "mengamankan pasar".
saya juga hapal kalau jawaban pertama dari keluh kesah memulai kreatifitas apapun mesti modal... fasilitas...kebiasaan menemukan kekuatan dan keberdayaan memang belum menjadi tradisi lingkungan hidup saya...
general mapping...sering hanya menghasilkan data-data...sekian banyak...untuk menghubung2kan data berupa angka-angka mati itu juga masih kesulitan...butuh ketrampilan dan asah kepekaan katanya...setidaknya akan saya mulai lagi...rasanya umur ini sudah semakin tua...banyak gagasan yang kurasa baru...padahal kemana saja aku dulu berkelana...ha ha ha. slm

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)