Senin, 02 Mei 2016

turi putih


Aku tidak tahu persis apa makna yang dimaksud oleh syair turi putih, syair yang konon dicetuskan oleh sunan drajad, salah satu wali 9 ditanah jawa. Saat ini lagi ngetren dilagukan baik di pengajian-pengajian, sholawatan, bahkan di vcd-vcd religi tradisi jawa. Penampakan klip video tembang turi putih, sangat didominasi dengan perlambangan bungkusan mayat putih yang dimasukkan ke liang lahat. Jadi secara umum menampilkan makna "sanepan" tentang keberadaan manusia saat sudah mati dibungkus kafan, dimasukkan liang lahat menjadi pembelajaran penting dalam kehidupan manusia. Berikut lirik turi putih:
   Turi-turi putih,
   ditandur nang kebon agung,
   cumleret tibo nyemplung,
   mbok kiro kembange opo.
Pembelajarannya berupa apa? Say tidak menangkap persis mungkin seperti ketepatan yang diharapkan, tapi saya menduga. Seperti pembelajaran ala jawa lainnya, yang saya kenal selalu lama, butuh telaten saat pingin mengetahui sesuatu, sabar, tidak grusa-grusu. Disini juga begitu, para pencari maksud malah ditanya kembali tentang yang dimaui. Yang kamu cari apa?. Yang di tanyakan para penanya itu apa?. Di tembang ini ditulis, mbok kiro kembange opo. Turi putih apa? Kamu mengira apa?..tentu jawabannya akan berbeda pada tiap orang sesuai dengan isi dan pengalaman otak masing2. Ditambah hidayah atau taufiq apa yang sedang menempel di dirinya hikhikhik....aku jadi sangat heran dengan tulisanku ini seakan mebegaskan pengalamanku selama bergaul dengan manusia2 jawa, yang menurutku punya cangkokan teologis yang rapat dengan metode penyemaian banyak mengembalikan pertanyaan. Khas gaya pemecahan masalah dengan tehnik bertanya?...halah mbok kiro kembange opo?....wassalam.

Jumat, 29 April 2016

semua jualan

Konteknya adalah, semua pengguna layanan internet hp, berpotensi untuk melakukan transaksi on-line. Baik menjualkan barang produksi sendiri, menawarkan jasa, maupun menawarkan barang milik pihak lain. "Keren" nya tidak ada lagi sebutan makelar, perantara, tapi disebut antara penjual dan pembeli. Siapapun pelakunya itu adalah dalam hubungan penguasa barang.
Karena potensi ini melekat pada semua pemilik hp-internet cenderung punya keingunan mencari untung dari dengan berjualan di internet. Kalau perlu semua menjadi bercita-cita bekerja, menghasilkan duit, hanya dengan pencat-pencet tombol hp. E-comerce, e-banking, dan e-money. Lengkap sudah untuk menciptakan harapan bisa untung dengan jualan apapun. Pokok bertransaksi nantinya dan laba.
Bersamaan dengan menuju titik jenuhnya para peserta sosmed. Dengan model bermasyarakat masyarakat sosmed. Ada keengganan untuk "pamer diri" yang percuma seperti yang sudah-sudah. Ternyata tidak sekedar cantik-cantikan, baik-baikan. Lebih kepada upload apa yang bisa menghasilkan. Singkatnya selfie tingkat lanjut kini berupa foto diri dengan menawarkan produk yang kita pakai, kita menjadi sales barang2 yang kita pakai. Heheehe...
Kalaupun kita punya penyakit konsumerisme tingkat akut. Perilakunya menjadi: membeli semua barang yang di lihat, cocok mari berlangganan, dan kita menanyakan peluang untuk ikut2 menjadi reseller, mendapat untung dari yang kita senangi/ mungkin hobi ya, menghasilkan uang ya.
Suatu ketika, saat sudah tercapai kejenuhan pasar keseluruhan. Siapa ya yang akan jadi pembeli, kalau semuanya Jualan.!!...

Labels

Asal (23) Sikap (23) Perbuatan (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (11) Perjalanan (11) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)