Tampilkan postingan dengan label Sikap. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sikap. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Oktober 2022

Sekolah Indra 2: si mata mewah


Apa iya kaya itu memang bakat, ada bakatnya...hikhik...aku punya teman yang kusebut berbakat kaya macam ni. lirikan matanya aja mampu mendeteksi yang dilihatnya itu barang mahal atau bukan, berharga atau macam hiasan pemanis sampah belaka. Aku heran, dimana dia belajar, kapan membaca dan waktu cari referensinya, kapan dia studi perbandingan harga dengan metode penampakan saja, sampai-sampai dia kok se-responsif dan sebenar itu melihat banyak hal-benda. Lama tak berjumpa, pikiranku juga sudah tak se-takjub mula-mula, kutemukan ternyata ada saja kekurangan pada dirinya, matanya tak mampu kunilai secanggih scan bandara, matanya juga tak setepat sniper membidik gajah, "yakni: pasti-mudah-mengena" hahaha. nyatanya kekeliruan tetap menempel disisi kemanusiannya, menunjukkan dia manusia sempurna, dia ada lemahnya. Yakin jadinya, dia mmg berbakat, terpilih punya bakat, tapi tetap dia Manusia. Aku masih bisa belajar untuk ini....itu bisa dikejar-dipelajri jreng..jreng..jreng...

Jadi bgini sob. kita setahap berfikir serius merancang sebuah pembelajaran spektakuler, kayak membina x-man lah. nggak, nggak sekayal itu, bgini saja...daripada nganggur, mari melatih indra, iya boleh juga olahraga lah.

baru2 ini di medsos semakin banyak tips2 olahraga bagi si super sibuk (lihat hp), banyak sajian olahraga singkat dan manfaatnya hampir langsung kita rasakan jika praktek, mungkin karena saking lamanya kita gak pernah menggerakkan anggota tubuh seperti sebelum jaman gadged menyelimuti pandangan kita sebagai halimun-hijab dunia. biarkan saja tulisan ini sampah sesampah2nya. kemudian menemukan kompos yang diakui sebagai pupuk penyubur yang terus dibahas dan diteorikan tapi tetap enak pakai pupuk pabrikan....wkwkwkwkwkwk.

jadi itu, pertama, cobalah kita mulai menggerakkan anggota tubuh kita dengan gerakan2 yang banyak beredar sebagai tips olahraga singkat. untuk menjaga kita tidak kehilangan orientasi gerak tubuh tersebab kebanyakan lihat hape.oke.

kedua, kembali ke tema utama, indra. sesuai judul, fokus ke mata, mari senam mata, mari melatih rasa yang mampu diterima mata, menghayati keindahan dan kepedihan melalui mata, menerima keberadaan mata sebagai anugrah besar, sehingga sebagai jendela hati, mata kita adalah indra yang disebut "indra", "indra" yang paling indra. Indra yang bisa sekali menjadi mewah dan menerima rias-an, indra yang bisa berbicara suasana, indra yang memantulkan waktu, laksana teropong masa depan, dan terowongan ke sanubari. indra yang menangkap cahaya, yang dengannya gambaran adalah penampakan sifat teladan yang mudah kita mempelajari.

Ketiga, apakah kita akan bertanya lagi ini adalah duit. ya tentu saja, mencakup ini. aku tak memasukkan jual-beli dalam karunia indra ini, sebaiknya aku berkata: jika mata kita terlatih melihat hal-hal bagus, terbiasa melihat yang baik2, melihat yang sesuai penghayatan kita, keuntungan besar sebagai rahmat, telah nyata di diri kita. bonus berikutnya, jika sedang bergumul sesama manusia, terlatihmu menjadikanmu excelence empirissism. menyatukan sifat ilmu dan sifat pengalaman setiap hari mewah dari Mata.

Senin, 12 September 2022

HANYA SEMUANYA


 Mimpi adalah mimpi, cita-cita adalah cita-cita, sekarang adalah sekarang. 

Mimpi hanyalah mimpi, cita-cita hanyalah cita-cita, saat ini hanyalah Saat Ini. 

Oya.. besok mudah-mudahan masih ada, buat ku, buat kita. 

Kesannya memang berat, gak ada mimpi yang smpai ya...gak ada cita-cita yang tercapai ya...atau mimpimu terlalu tinggi. 

Sejak awal memang keduanya terpisah. 

Mimpi dan cita-cita itu dua hal yang berbeda, sekarang dan cita-cita juga dua hal yang berbeda. 

 yang mengasosiasikan tetapkah kita!. 

Aku yang mengasosiasikan antara cita-cita dan mimpi, dan menghubungkan dengan sekarang. 

Aku asosiatif hikhik.....

makanya aku percaya takdir, 

kehendak tuhan ada, hadir, sak karepe, karena semua hal sebenarnya tak punya hubungan apa-apa, 

 aku yang menghubungkan, 

Tuhan yang menjadikan semua terhubung dengan, 

meskipun berjarak, meskipun ruang waktu, meskipun menakjubkan, meski mengerikan, 

Ini hadir, menghubungkan, sebagai entitas penghubung. 

Inilah hanya ini, hanyalah ini. 

 "Hanya" Semuanya

Kamis, 01 September 2022

Kutiup dari Esok

Esok

Aku akan telah berusia 40 tahun, usia keramat dalam info perlombaan dunia ini. Beberapa meyakini 40 adalah chek-point kesuksesan anak manusia, bisa diukur, bisa dilihat kiprahnya, sepanjang hidup ini. Sampai pada kesimpulan puncaknya, bahwa jika kesuksesan tidak nampak di tahun ke 40 kehidupan, keseluruhan raport hidup bisa ditimbang-kirakan, yakni: sebegitulah puncak hidup You. jika sukses, sukseslah ia, jika biasa, maka kehidupan biasalah yang didapatinya. Masih ada Esok.

Antitesis

sebelum di sosmed ada konten "menikah setelah atau sebelum usia 40, sama baiknya, kaya diusia 40 atau setelahnya, tetaplah ia lah kaya...dst..." . Bapak ku juga dengan damai bercerita, temannya, orang-orang yang dia kenal selama hidup, ada beberapa yang kaya diusia senjanya, ada yang sukses di masa tua nya, ada yang menikah dan mendapat jodoh di akhir ujung bareng fisiknya menua. inilah dunia, semua ada saja yang terjadi. Serba Mungkin, dan jangan asal patok. Kenapa? Agar kita dijauhkan dari perilaku majas perbandingan yang sekaligus pecinta Antonim. Persona Antitesis. 

Idealitas

aku sering membayangkan jika itba' Kanjeng Nabi, saat usia kecil sudah dibelah dadanya menjadi jiwa yang suci, keseluruhan terjaga dari salah, makanya tidak ada sempat muncul jenis-jenis jiwa kecil: macam sombong manusia malah sebab potensi kepemimpinanya di alam ini. Masuk usia 12 tahun. Nabi sudah berdagang sampai Syam, melakukan kegiatan antar negeri, ekpor-impor. Seandainya diusia segitu, aku telah lulus pelajaran praktik ekspor impor, betapa luas dan mantap target pembelajaranku. Di usia 35, beliau mendapat gelar rimba khalayak sebagai Al-Amin, Yang Terpercaya, yang memiliki integritas terakui-teruji sebagai sosok pemecah masalah, memerani Diplomat ulung antar klan, pemuda dengan aura-citra: Trusted. Dan diusia 40 beliau menerima wahyu, sebagai Rosul. terakhir, inilah pertanyaan kunci untukku saat ini, apa risalahku saat mencapai 40 tahun? sebagai apa aku ini, berkarya apa aku selama ini, dikenal sebagai apakah aku ini? Aku dan Idealitas.

Yang Biasa

saat-saat manusia merayakan ulang tahun, dia dido'akan sukses dan panjang umur, diberi hadiah, atau sebaliknya degan megah-megah dia mentraktir kawan atas nama bersyukur atas hidup ini. Atau juga dia disuruh menulis keinginannya, sekedar menjadi pengingat bahwa dia yang ultah punya banyak cita-cita, masih punya impian, dan sanggup menatap masa depan dengan modal siap. Kesanggupannya berskala target! Wow. luar biasa gado-gado lelaku dunia ini. manusia punya segudang keinginan, inilah  'Yang Biasa'.

Agar Adil!

Sukses apa yang disangka-sangka mereka-mereka?, apatah manusia sukses diukur jumlah hartanya?, jumlah anaknya, jumlah temannya, jumlah ilmunya, jumlah kebaikannya....banyak sekali yang bisa dijadikan parameter..sederhananya, aku masih punya peluang mawas diri, untuk tetap menyatakan diri sebagai sosok sukses, tentu dengan ukuran yang kubuat sendiri. ukurlah dirimu sendiri, sukseskanlah dirimu sendiri, bangun saja argumentasi kesuksesannmu. Toh Ujung pertanyaan sesungguhnya seputar Seberapakah Dosa dan Pahala yang kita bukukan. Dengan cara berfikir 'nyamping' begini, kewarasan kita malah berpeluang terjaga, Agar Adil!.

Ajaib

Hanya dengan pertolongan-nya-lah segala urusan lancar. Banyak urusan tuntas oleh orang lain, oleh kejadian lain, oleh hal diluar kita (Oh ya Robb Sahhil Umurona). Sisi naif-nya, jika harapan "pertolongan" ini geser semakin manipulatif. Sampai-sampai gurita pikiran macam ini, sanggup mengilusi kita seolah ada sesuatu yang tak terduga akan rajin menolong kita, selalu hadir menyelesaikan masalah-masalah hidup kita, (Yes! Moment at injury time). Tibalah ini mengakari impressi kita dalam balutan bahasa-bahasa keajaiban. Tetiba, suatu ketika kita mengalami, merasa keajaiban tak selalu hadir dalam waktu-waktu kepepet kita, disinilah awal 'salah' kita dimulai, bahkan memastikan kesimpulan dengan lantang berkata "ternyata, tidak ada Kejaiban di kehidupan ini". nyatanya, aku tidak pernah kejadian menjadi pangeran, aku tak pernah menemukan emas seonggok lalu kaya dalam sekejap, semua ini hanya terjadi di adegan drama kelas dongeng. Hush! bukan begitu ferguss. Itulah keajaiban, semua sepakat bilang keajaiban itu 'ada'. Lalu kenapa kali ini dia tak datang?. Aku ingatkan, Keajaiban itu, manusialah yang menamainya, kamu juga bisa, kamulah sesungguhnya yang menciptakan keajaiban itu. Manusia memang Ajaib.     

Kutiup

Seperti Sangkakala Israfil, Tiupannya adalah komitmen menutup dan memulai keajaiban, penanda hal-hal besar dan luarbiasa. Komitmen yang tercipta berskala Alam. 

Lalu aku, dengan getar bibir dan panas lelah dimataku ini, mencoba menyisir komitmen,  berusaha menutup hal-hal bodoh dan membuka hal-hal cakep. Akhirnya, bolehlah kado kue risalahku kutiup..."Alhamdulillah..Bismillah..." Hu!.



Rabu, 20 Juli 2022

batas judi:nyawa, ghoror sekali


Sebagaimana seluruh ajaran bijak melarang judi, cara judi mempromote diri sebagai pemecah jalan kebuntuan tetaplah laksana angin surga, berandai memberikan secercah harapan keluar dari kebuntuan-kebuntuan. Meski semua mengetahui akhir perjudian adalah kesengsaraan, tapi kata-kata "selayaknya dicoba", "menguji keberuntungan", "perlunya bertaruh dalam hidup", "pemberani adalah bertaruh" serta banyak kata-kata yang menyusup didalamnya, menjadi penarik kuat untuk mencoba, sekedar memainkan sebagai pemanasan, atau iseng. selanjutnya benar2 judi akan menjadi habituasi seseorang, benar2 dihayati dan terus mengejar keberuntungan dengan segenap mengesampingkan Tuhan sebagai penentu Nasib. Kukira benar sekali, Tuhan melarang judi ini karena menuju ending fatal, yakni: menjadi musrik betul. Menyekutukan tuhan dengan terang2an dan coba2 didlmnya benar2 menggeser iman seseorang dengan sistematis menuju musrik sesungguhnya. 

Apa yang terjadi ketika kita sedang berjudi; pertama, harapan instans, mencari penghidupan di judi sebenarnya tahu bahwa kalaupun sementara menghasilkan dan menang, ini adalah bentuk memakan teman, harta orang lain atau siapapun yang ikut putaran mainan tersebut. kedua, menyandarkan nasib pada judi, sesuatu yang nampak "mengadu mekanik" skill pribadi, kepintaran, dlsb, padahal sebaik2 pengatur tetaplah Tuhan, pasti ada sesuatu yang tak dapat kau atur, mengatur, bagaiman mungkin jika kau yang jelas2 mengendalikan hidupmu yang susah payah saja gak bisa, malah kau berdalih inilah skill yang kumiliki sehingga aku sanggup menang, sungguh salah pikir, sesat nalar. Ketiga, hilang kontrol, telat meyadari ini perbuatan fatal dan perbuatan yang salah, tentu, kesadaran ini terjadi di akhir setelah dikau porak poranda menyerang diri-diri kita. penyesalan tampaknya selalu hadir di akhir. tapi jangan kecil hati, sampai disini Tuhan masih punya pintu maaf, segeralah bertobat. memang batas judi adalah nyawa. sebelum mati, bagi para penjudi tiada kata henti sebelum nyawa melayang. tapi jika kau bertaruh dengan nyawamu, sebenarnya apa yang sedang kau usahakan, modal utama, kau habiskan tanpa bisa mendapatkan lagi. sebaliknya, senyampang nyawamu masih melekat, berhentilah, bertobatlah, karena disitu kesempatan terakhirmu masih dibuka, pintu tobat masih terbuka.

Scene Perjudian paling berkelas, diantaranya "las Vegas", "Ponzi", "hilangnya uang king james" dan banyak cerita di tema2 judi lainnya. ada unsur ghoror, pertaruhan. intinya jangan bertaruh dengan harta, bertaruh dengan dunia, apalagi bertaruh untuk badan diri ini. pertaruhan sesungguhnya adalah menjaga keyakinan kita untuk tetap mengakui yang Maha adalah Tuhan, jangan buat tandingan atasnya. bahkan akalpun jangan dipertaruhkan untuk membungkus sukses yang telah tercapai. karena kalau dihitung usahamu, hasil yang tercapai tak lebih karena Rahman Rahim Tuhan, sehingga rahmat ini melingkupi diri-diri ini. bersyukurlah karena terpilih dengan dilingkupi rahmat, perkataan ini sungguh lebih bijak. daripada menghitung usaha dan hasil yang menurut siapapun akan selalu tidak imbang. 

Kadang kali, jika sudah pernah berjudi, pernah bertaruh, sulitlah kita keluar dari lingkaran "setan" ini. saya yakin sabar adalah jawaban pastinya, bersabar untuk menahan diri, bersabar menerima keadaan dan bersabar menanti rahmat Tuhan. Hentikan berharap kepada selain Tuhan. Karena akan merugi jika harapan kita terombang-ambing bolak balik, berharap judi  sebagai jalan, lalu berharap ke Tuhan berharap lagi ke Judi, tiada hentinya. Hentikan, kembalilah ke Tuhan. Yakinkan nalar sehingga hatimu teguh. hanya imanmu yang diminta, dan inilah ujian besar bagi pendosa, menguji kesabaran Kita. Sampai Kapan? Sampai kita yakin itulah yang terbaik untuk Kita.

Selasa, 03 Mei 2016

Guru ilmu

Seorang manusia yang telah menguasai betul sebuah ilmu, seorang ilmuan, berbeda dengan seorang guru yang menyampaikan ilmunya, sedalam yang dimiliki sang guru. Dari pernyataan ini aku memilih seorang ilmuan diatas pasti berilmu lebih dalam,
dari pada sang guru, yang ilmunya terpecah sebagian, sebab kepemilikannya ilmu yang lain, ilmu tentang kemampuan menyampaikan ilmunya kepada orang lain. Seandainya anakku tidak lagi terbebani dengan keharusan profesi atas pilihan belajarnya. Maka kupilihkan filsafat sebagai makanannya. Seandainya aku tak takut akan kampuannya menjual ilmunya. Sekali lagi dalam tulisan aku melihat duniaku sebagian. Dan itu aku mengenalnya sebagai bagian keabadianku. Lalu, hanya sedikit kemampuan ia menjelaskan kepada orang lain, maka jadilah ia guru. Apakah sang maha guru selalu mengerti benar atas perjalanan murid. Sungguh kerdil si guru bila ia hanya menakar perbuatan muridnya hanya dengan segumpal pengetahuan dan pengalamannya. Haruslah dimengerti jika sekarang keluasan sumber dan percepatan kualitas SDM, variasi penemuan ilmu baru telah membedakan zaman dahulu, zaman sang guru belajar dibanding zaman ini, zaman sang guru saatnya mewariskan ilmunya. Wariskanlah, biarkan dan mungkin akan digunakan oleh ahli waris seperti barang yang juga punya harga dan cara jual-belinya. Sedikit matang dalam berfikir, seorang pembelajar filsafat akan sangat bisa menjadi pelatih, tutor, guru. Tanpa ia harus merubah kesukaannya menelanjangi ilmu dan menelannya. Okey aku salah. prototipe yang ditulis ini punya latar ilmu kependidikan jadi mudah baginya menyampaikan gagasannya. Dan sekali ia melakukannya...sulit baginya menjadi terdalam, terbaik ilmunya, disanding menuju para pemikir, menuju disebut filosof.

Jumat, 29 April 2016

semua jualan

Konteknya adalah, semua pengguna layanan internet hp, berpotensi untuk melakukan transaksi on-line. Baik menjualkan barang produksi sendiri, menawarkan jasa, maupun menawarkan barang milik pihak lain. "Keren" nya tidak ada lagi sebutan makelar, perantara, tapi disebut antara penjual dan pembeli. Siapapun pelakunya itu adalah dalam hubungan penguasa barang.
Karena potensi ini melekat pada semua pemilik hp-internet cenderung punya keingunan mencari untung dari dengan berjualan di internet. Kalau perlu semua menjadi bercita-cita bekerja, menghasilkan duit, hanya dengan pencat-pencet tombol hp. E-comerce, e-banking, dan e-money. Lengkap sudah untuk menciptakan harapan bisa untung dengan jualan apapun. Pokok bertransaksi nantinya dan laba.
Bersamaan dengan menuju titik jenuhnya para peserta sosmed. Dengan model bermasyarakat masyarakat sosmed. Ada keengganan untuk "pamer diri" yang percuma seperti yang sudah-sudah. Ternyata tidak sekedar cantik-cantikan, baik-baikan. Lebih kepada upload apa yang bisa menghasilkan. Singkatnya selfie tingkat lanjut kini berupa foto diri dengan menawarkan produk yang kita pakai, kita menjadi sales barang2 yang kita pakai. Heheehe...
Kalaupun kita punya penyakit konsumerisme tingkat akut. Perilakunya menjadi: membeli semua barang yang di lihat, cocok mari berlangganan, dan kita menanyakan peluang untuk ikut2 menjadi reseller, mendapat untung dari yang kita senangi/ mungkin hobi ya, menghasilkan uang ya.
Suatu ketika, saat sudah tercapai kejenuhan pasar keseluruhan. Siapa ya yang akan jadi pembeli, kalau semuanya Jualan.!!...

Senin, 11 April 2016

Tak cukup

Apa ya cukup mengabadikan semua hal yang kita lakukan....semakin hari semakin banyak hal yang ingin kuabadikan...ingin aku bisa merasakan ulang saat moment-nya tlah terlewat..aku yakin kita akan kehabisan waktu hanya untuk menyusun langkah yang telah kita lakukan agar menjadi monumen yang layak ditampilkan.lebih dari itu aku mempercayai Tuhan lebih dari dari cukup untuk memerintah makhluknya untuk hanya merekam seluruh perbuatan kita.

Minggu, 03 April 2016

Berpikir kebalikan

Berpikir kebalikan pada apa yang diterapkan orang pada umumnya.akan mendapatkan tempat lebih cepat.mengawasi jalur, dan memperpendek alur prosedur.
Seperti saat masuk loker kolam renang semua di alirkan belok ke kanan...entri untuk berikutnya akan berjalan di sepanjang tepi kolam berlawanan dengan arah jarum jam....
Saat tidak ada larangan resmi untuk berputar searah jarum jam...jarang orang mau mengambilnya..karrna sudah terpengaruh pikiran keharusan memutari jalur.setidaknya...para menyusul dan pencari seperti istriku yang masuk belakangan untuk mencari kunci mobil yang kubawa.sempat berhenti di setelah loket, ia tampak ragu untuk meneruskan jalur, apakah lebih efektif ketemu dibanding dia melalui arah sebaliknya...aku tergesa melambaikan tangan sehingga dia tahu ak di gazebo jalur depannya bukan belakangnya...seperti kebanyakan orang yang lalui...dan gazebo pertama pemberhentian kedua merupakan tempat yang sepi.

Sabtu, 02 April 2016

Sehat

Bukan perkara siapa atau apa yang benar...tapi pola pola fisik, memberlakukan badan, memberlakukan pola makan, barang yang dimakan, percaya lah barang mahal bukan jaminan kesehatan...kepandaian mengurus dan meramu makanan menjadi inti pembahasan saya;
==standart==
kayaknya setiap bahasan harus dimulai dengan standarisasinya. standart pola sehat adalah makan empat sehat lima sempurna,  yaitu terdiri dari karbohidrat, lauk, sayur, buah dan susu. saya merasa ini rumusan yang tak terbantahkan sampai jaman ini.
==perlakuan==
pola hidup sehat dengan pola sehat, makan cukup, istirahat cukup, bersihkan badan dengan rutin, dan jangan lupa, hindari hal-hal yang menyebabkan rentannya badan dan kesehatan kita, semisal begadang berlebih, mengkonsumsi makanan berlemah terlalu tinggi, beralkohol terlalu tinggi, dan seterusnnya.
==kebutuhan fisik==
berdasarkan para ahli netter kebutuhan fisik kita perhari adalah sesuai kebutuhan masing-masing dan sesuai rizki-takdir masing-masing wkwkwkwkwkwkwkwk.........memang begitu coy, ane lama-lama muak dengan istilah diet kalori, sekian persen dibutuhkan dst..dst....sudahlah cari aja makanan dan minuman yang halal, sudah pasti akan sehat sampai ke otak.kalaupun mati karena makanan itu semoga khusnul khotimah.....pasti...insya allah....

udah gue bilangin kalau kebutuhan asupan makanan fisik sebenarnya tidak banyak dan tak usah dihitang-hitung. Nabi ku mengatakan makanlah kalau sudah lapar, berhentilah sebelum kenyang. inilah ajaran yang paling berharga sampai sekarang, mudah dihafal dan tak banyak yang mau melakukan hehehehe.....okey lanjut...saya sangat respek dengan pola makan sehat seperti hanya makan kentang, hanya makan apel, dan terbukti pelakunya memiliki badan yang bugar dan berseri. kayaknya patut ditiru sebagai usaha. kecuali kita memang mewarisi ilmu panjang umur atau bahkan menguasai ilmu pengendali ajal....malah serem kan....semakin khayal juga....
terus....dengan berusaha makan-makanan yang bebas pestisida, bebas penyakit dan kadar yang cukup kita berharap tubuh kita senantiasa bugar, sehat, vitalitas terus tinggi, mampu memperlambat penuaan, dan so pasti juga umur panjang....ini yang paling sulit digagas. karena kita terlanjur percaya dan jelas umur tiada yang tahu. umur tidak bisa dibuat. iya juga, bayangkan kalau umur panjang dan sakit2an terus, sungguh menyiksa kan....tetapi kita ingin memiliki umur yang bermanfaat berguna, umur yang memberi makna, seperti belajar bermakna....hehehehehe....oh tuhan aku sebenarnya sedang mabuk ang tidak pasti, berpikir dengan yang bukan berpikir, dan akhirny inilah tulisan itu tentang AYO..SEHAT!

Senin, 28 Maret 2016

Setiap saat

Konsepnya opo...kok setiap saat...o iya seperti yang sering di gunakan sebagai ilustrasi paling masuk akal...bahwa karrna berdasarkan beredarnya matahari, dan padatnya jumlah manusia sekarang, para muslim,. Berarti pasti setiap saat ada orang yang sedang menghadap ke Ka'bah...sedang melakukan ritual...
Aku berpikir hal2 manusiawi lainnya...tidak hanya tentang ubudiyah berarti juga sangat mungkin sedang dilakukan bersamaan...meludah, bercinta dan orgasme, marah, datangnya senang, datangnya sakit....oh Tuhan betapa tangis dan jeritan terus terdengar setiap saat.



Terlalu cinta

Kata ini sangat jelas kudengar saat usiaku 25 tahun. Saat kami kalah dalam pertarungan perebutan pimpinan organisasi kemahasiswaan...ah sungguh menghabiskan pikiran dan tenagaku...kekalahan saat itu seolah menjadi akhir semua perjalanan dan perjuangan ku saat itu...ditambah pupusnya suport dari senior senior kami untuk tak terlalu larut fokus dalam ketidakpastian dan kekalahan yang kami alami. Tepatnya dia membela diri dan mencoba menenangkan ku dengan ucapan sakti itu...
"Sekarang entahlah, kenapa aku tidak bisa, aku ya senang, tapi tak terlalu cinta..." kata-kata terakhirnya terdengar sumbang menurutku. Bagaimana tidak...dia dulu yang mengajakku untuk menjadi kader militan,...dia dulu yang memamerkan kepadaku persembahannya sebagai kader inti penjaga organisasi..dan aku belum lupa bangganya dia dulu saat mengucap "organisasi ini kalau tidak ada kami (aku) sudah pasti ambruk, bubar".  Ini menegaskan betapa ia mencintai organisasi kami, dan betapa ia dengan sukarela mengabdikan dirinya dan tumbuh eksis bersama ideologi yang diyakininya. Dan sekarang kau mengajak ku untuk melupakannya, kau mengajak untuk mengurangi rasa cinta itu. Bahkan kau mencoba meniadakan kenangan indah yang penuh kesengsaraan dan memang basa-basi itu kepadaku. Kadermu yang bingung mau berbuat apa. Belum cukup mengerti untuk melihat dunia lain karena sibuk kau ajari ini kebenaran tunggal sepenuhnya, tempat satu2nya untuk kebesaran kita nanti. Iming2 kejayaan yang masih dalam wacana dan cerita2 yang akan kita buat nanti.
.hahahaha....bagaimana mungkin aku telah membuang seluruh kelelahanku. Aku telah habis 8 semester dikampus ini, dan belum ada niatan mengakhiri studiku ini, karena aku salah menduga di kegiatanmu aku akan bisa menjadi orang hebat....hahahahaha...aku telah menjadi bingung bagaimana mencari lagi jalanku yang telah lama ku tinggalkan...suasana kampungku yang coba kubuang demi pemikiran baru, cara baru, perubahan yang kudongengkan dalam pikiran kacauku....hahahaha....aku telah salah...salah menerima baiatmu yang ternyata kau juga ragu atas baiatmu...terhadap dirimu, tujuan dan cita2 mu....sama2 mencari dan cenderung palsu. Slm

Sabtu, 26 Maret 2016

Harlah garda bangsa

Mengutip mabda' siyasi PKB, bahwa salah satu tujuan berdirinya partai politik adalah untuk keperluan distribusi agregasi kekuasaan. Dalam agregasi kekuasan. Pasti sangat keras, untuk inilah perlu garda bangsa. Tercatat dalam sejarah pertama kali yang berhadapan dengan FPI ya Garda ini, dimulai dari atas respon pernyataan Gus Dur, kemudian di tengahi oleh PBNU. Salut untuk PKB, pada masa ini merupakan bagian dari pemerintah tapi tetap jelas dalam visinya. saya setuju dengan Jargon "Holopis kontol baris, menangkan rakyat dalam persaingan global". Tak penting posisi PKB sebagai bagian pemerintah sekarang. Tapi PKB tetap penting berurusan dengan rakyat.yang dalam kontek MEA ini, berkomitmen memenangkan rakyat. Partai mana yang dalam masa ini masih lantang berkomitmen dengan rakyat.."MENANGKAN RAKYAT DALAM PERSAINGAN GLOBAL".sekali lgi saya bangga dengan PKB yang membumi. Selanjutnya sebagai bagian kekuatan dalam perang ideologi, sekaranglah zaman yang didengungkan sebagai perang asimetris, perang tanpa sudut, tidak jelas siapa kawan dan siapa lawan. Hanya kekuatan ideologi yang memandu kita.Garda bangsa sebagai underbow partai yang satu2nya didirikan melalui muktamar NU dan sekarang digawangi oleh orang2 pergerakan semoga mampu menjadi pemandu kekuatan ideologi aswaja dalam persaingan ideologi pasar dominan. Terakhir mungkin di Tulungagung juga di Indonesia...perubahan dan pengawalan demokrasi NKRI salah satunya akan di gantungkan dengan keberadaan Garda bangsa. Selamat Harlah Garda Bangsa.....

Minggu, 13 Maret 2016

PEUGEOT 306, mobil cu....

Sangat mendambakan punya mobil, akhirnya terkabul. Saat itu bulan agustus tahun 2015. mantan juraganku menawari untuk memakai mobilnya dengan mencicil per bulan 1 juta, kisaran angka yang perkiraan mampu kubayar. dan aku langsung bisa memiliki mobil, bekas, eropa punya, peugeot 306 tahun 2000, keren!.
Mobil itu tampaknya lama tak dipakai, banyak debu, dan tentu kotor bau lama tak dipakai. begitu di starter.langsung ketahuan bahwa accui tekor, hanrus pinjam bantuan accu ke bengkel sebelah. alhasil, ak harus beli accu baru satu juta duaratus limapuluh untuk menjalankan ni mobil.
Berlanjut pada Desember 2015, mobil kebanggaan ini tiba2 tidak mau distarter, sebenarnya sih sudah 2 kali macet gak mau distarter. tapi pada waktu macet yang pertama

masih diberi kesempatan hidup lagi dan tidak segera kuperiksakan ke bengkel, sambil berdoa semoga sehat terus. malas gak punya uang cin. lanjut. setelah macet gak mau distarter, langsung minta derek bengkel dan diberitahu bahwa dinamo starter nya rusak. Aku diminta cari ganti baru. seharga satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah. ancrit banyak banget. tapi karena di tulungagung harus inden spare-part nya di kabupaten sebelah, kediri. makanya disela-sela masa tunggu, aku mecoba menservice dinamo ke tukang dinamo, begitu dipintu kios, bapak heri, si tukang dinamo langsung berkata, "itu dinamo peugeot". hatiku berbunga-bunga karena dia tahu yang kumau. "besok jadi" walaupun magnetnya pecah2 kecil2 sanggup dilem dan diselesaikan oleh pak hari hanya dua hari. berapa ongkosnya. 75 ribu beres. akhirnya mobil gue bisa jalan lagi pake dinamo original dan cadangan dinamo starter baru yang keburu dibeli kusimpan rapi dengan bungkus plastiknya.
Maret 2016- ada aja yang bikin mogok ni mobil. pertama, kali ini ketemu sebabnya setelah seminggu di bengkel khusus mobil eropa di kabupaten tulungagung, Mr.sumo/H. harun. dan tepat ahri ini aku akan ambil orderdil pompa bensin ini ke kediri dan siap-siap 2300 ribu utuk kw 2nya wkwkwkwk. seru ni mobil. oya untuk tanda-tanda pug mbrebet-brebet, gak punya tenaga, lkadang gas hilang waktu berkendara. dan menuju berhenti mogok. jadi pesan ane kalau ente punya mobil second, mobil eropa yang katanya sulit onderdil. di iondonesia mah semua ada. jadi hanya butuh sabar dan jangan tergesa, lebih baik tanya-tanya kanan-kiri baru bertindak.ini hanya meminta sedikit waktu luang anda. 
Belum berhenti kisah ini sampai disi, ternyata dua hari yang lalu mobil sudah bisa jalan cuma gak bisa idle....jarum rpm berada di kisaran 1500 sanpai 2500, terlalu tinggi dari normalnya 750-800. Nah menurut si bengkel itu karena komponen pompa bensin baru jadi idle regulator/IR nya gk stabil.akhirnya jadi deh inden lagi...gak tu besok senin tanggal 27 nyampe gak part nya...dan harganya dapet berapa akan gue inpohkan. slm
Dan hari ini senin di SM mobil service...bengkel spesialis mobil eropa tertua di kota Tulungagung menunjukkan padaku kehebatannya..pesan part mobil langsung lewat bengkel lebih cepat dan kena harga yang termurah, dengan bandingan referensi Google loh ya... Semua yang gue browsing saat ini menyediakan harga idle regulator 800 sd. 1600...pokonya ternyata harganya gua kena 875. Dan ongkos pasang ganti plus service stel2 bersihkan saluran busi bersihkan saluran udara sebesar, semua 200 rb...tak semahal mitos bahwa tarif bengkel sumo tulungagung mahal banged. Saya kira hanya selisih 50 ribu untuk pekerjaan yang sama untuk bengkel umum, 150 rb. Dan penanganan yang dilakukan menurutku sangat memuaska dan sempurna. Akhirnya aku harus besar berterimakasih sebai penutup tulisan ini kepada H.Sumo atas keringannya menjawab semua pertanyaan ngawur dan coba2 saya sebagai pemilik pemula mobil eropa bekas. Slm2

Senin, 04 Januari 2016

2016: Ilmu dan Amal

Saya awali dengan tebak-tebakan ya.., tebak-tebakan gampang seperti pada umum-nya. dahulu mana?apakah ilmu dahulu baru amal, atau amal dahulu baru ilmu?.
pertama, menurut hadis tarbawi..ya harus ilmu dahulu, baru amal..karena melakukan sesuatu haruslah punya ilmunya, ini adalah pernyataan dan pengalaman paling selamat...kita ambil contoh dari hikayat adam dan hawa. kesalahan keduanya yang telah makan buah khuldi, dihukumi sebagai perbuatan yang dilakukan tanpa dilandasi ilmu. akibatnya terjadi hukuman pengusiran, hukuman atas kesalahan ketidak tahu-an. maka tepatlah jika melakukan sesuatu itu haruslah dengan pengertian ilmunya terlebih dahulu.
kedua, sebaliknya, banyaknya ajaran, banyaknya ajakan yang menggunakan model-metode tauladan. apakah semua ini menerapkan ilmu dulu...saya lebih yakin perbuatan dahulu daripada ilmu...baru penjelasan dan pembetulan yang dilakukan oleh sang guru, ini yang merupakan ilmu....e.e.e.eh...kok agak buram antara ilmu dan kebenaran....tidak! pokoknya perbuatan di paragrap dua ini akan menginspirasi ilmu bukan ilmu yang menjelaskan perbuatan
ketiga, akan saya bahas dan cari dari para filosof.....slm

Senin, 23 Februari 2015

Menuju sekolah indera

Resume pendidikan:
Pendidikan mengandaikan outputnya menjadi individu yang mumpuni dalam pengetahuan maupun ketrampilan. Nah dalam proses pembelajaran ini kemudian disuguhkan berbagai informasi pengetahuan dan ketrampilan maupun teori memecahkan persoalan pada umumnya, untuk bekal mengarungi perjalanan selanjutnya, perjalanan hidup bersama manusia lainnya, terjun di masyarakat.
Kritik pendidikan bisa dirunut mulai dari sajian kurikulum, metode yang digunakan, analisis output yang diserap pasar. Yang secara umum ‘digeneralisasi’ kegagalan dunia pendidikan kita disebabkan oleh sistem pendidikan kita yang tidak mampu menghasilkan output siap kerja ataupun sesuai dengan standart pasar, lulusan akhirnya bekerja dengan “diluar skill” yang didapat dibangku sekolah. Inipun juga bukan semata kesalahan lembaga pendidikan jika kasusnya “yang bekerja dengan tidak sesuai ijazahnya” memiliki pilihan sendiri terjun kerja pada peluang yang ada, berbeda dengan yang diajarkan dibangku pendidikan. Tetapi intinya kembali kita menyatakan sistem pendidikan kita tertuduh tidak mampu mengantarkan lulusan sesuai kebutuhan hidup dikemudian harinya.
Menggagas yang baru:
Perihal metode pendidikan dan “epistemic authority” serta struktur pengetahuan, jika dipermasalahkan, toh kita diberi kebesasan memilih, bahkan boleh menyediakan diri jika mampu menggagas yang diprediksi paling bagus untuk memproses peserta didik sesuai dengan target ‘keluaran’. Munculnya sekolah berafiliasi “luar negeri”, model sekolah alam, konsep fullday scholl, dan sederet konsep sistem yang diunggulkan, tetaplah memiliki kelebihan dan kekurangan. Akhirnya kejelian orang tua sebagai pengarah anak menjadi penting, sebagai penentu dalam maksimalisasi pengembangan potensi anaknya masing-masing. Biaya tentu menjadi resiko tanggungan bagi yang pilih-pilih ini, yang ingin puas dengan model pendidikan atas output yang dijanjikan setiap “model khusus” lembaga pendidikan ini.
Pemerintah lalu apa pentingnya? Iya ini amanah undang-undang, prinsipnya tentang kewajiban pendidikan adalah tanggungan negara.  Kemampuan keuangan negara dan kepentingan standarisasi-lah yang menjadikan negara menerapkan sistem pendidikan yang ditetapkan paling maksimal untuk diterapkan. Memenuhi fungsinya sebagai pengaturan kebijakan umum dan penjaga ‘kesatuan bangsa’ lewat pendidikan. Kebijakan pendidikan lokal? Sudah diatur dan belum ada yang berani melakukan rombakan besar2an, dilihat dari komitmen para jumlah kepala daerah yang mau mati-mati an memajukan lembaga pendidikan meskipun bersifat “kedaerahan”. Belum muncul “percontohan” yang dimunculkan atas inisiasi dan dukungan penuh yang berlingkup “kekhasan daerah”.
Kasuistik yang mengagumkan:
Jangankan saya, yakin, semua penggiat pendidikan yang resah juga belum punya rumus jitu menggerakkan dunia pendidikan kita (hehehe…asal klaim aja nih). Lepas dari rentetan masalah yang seolah-olah kita jeli mempermalahkan ini, tapi kita tengok sebntar, bahwa berkali-kali kita dibuat tercengang dengan prestasi yang diraih anak-anak “didik” kita. Mulai juara olimpiade level antar negara, penemuan-penemuan istimewa lewat lomba “biasa”, sampai banyaknya manusia indonesia ‘terdidik’ yang enggan pulang ke tanah “ibu pertiwi” karena lebih dihargai “ilmunya” di negara lain. Di paragrap ini tak usah dibahas apakah itu hasil “didikan” normal atau “perlakuan khusus” yang di“treatment”kan. Yang jelas daripada banyak omong, banyak sudah individu atau kelompok penggiat pendidikan yang sedemikian rela berjuang ke pelosok-pelosok demi menghantarkan hak pendidikan ini, demi mengamalkan ilmu mereka dengan atau tanpa campur tangan pemerintah. Jangan sampai kritik kita muncul sekedar menodai perjuangan, pengabdian, dan pengorbanan mereka yang jelas-jelas “tanpa pamrih”.
Secuil yang belum digarap, perenungan peluang dan mencari model pendidikannya:
Maksimalisasi potensi peserta didik, diterawang melalui kacamata ‘bloom’ atupun ‘gardner’, taksonomi yang “digarap” sudahlah sangat lengkap. Aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (:bloom). Kecerdasan linguistic, matematis-logis, kinestetik, visual-spasial, musik, interpersonal, intrapersonal, naturalis(-religious:bagi yang bernaung pada agama tertentu) mengadaptasi dari teori Howard gardner, sudah cukup membuntal-simpulkan teori mendidik kita. Sekarang coba kita tengok sebentar sebagai fakta-pengalaman ini. Bahwa para tester kopi, tester teh. Bahwa para ‘pencium’ digudang tembakau, pencium aroma campuran minyak wangi. Bahwa digunakannya orang yang berpengalaman control mesin pabrik, yang men-chek kerusakan dengan mendengarkan suara mesinnya, dengan ketajaman telinga, pembuka brankas dengan ketajaman suara ‘klik’ kunci melalui pendengarannya. Bahwa ‘tukang angok’ yang berdiri paling depan yang menentukan arah perahu nelayan dalam mendapat tangkapan ikan. Dan sangat mungkin banyak ‘keahlian’ khusus dimasyarakat kita, yang belum mampu kita ‘potret’ sebagai salah satu misi dan model pendidikan kita, bahkan sebagai andalan dalam penyiapan dan pengembangan SDM anak-anak kita. Meskipun nyata mereka dibayar paling mahal dipekerjaan yang mereka tekuni, mereka sangat dibutuhkan, dan teorinya sederhana, optimalisasi indera menjadi tenaga ‘ahli’. Sayapun berusaha menemukan konsep ‘matang’ pendidikan model untuk ini. Menarik dan sederhana, Semoga!.

Minggu, 16 Februari 2014

Ke negeri Gajah putih

tanggal 19 Nopember 2013 kemarin, saya mengikuti rombongan studi banding ke bangkok, berjumlah 30 orang per rombongan.  bagian saya di rombongan kedua.  Tepat pukul 4 sore take off dari juanda menuju bandara don muaeng, waktu menunjukkan sudah pukul 20.00
Tiba hari kedua menuju tempat King Mongkut's University of Technology Thonburi.  Selebihnya ke Mall MBK, Wat Arun, Gems Gallery, rumah madu. Pusat Kulit...dll....hanya yang istimewa menurut saya hanya di Wat arun...walaupun dibandingkan dengan borobudur...masih jauh megah borobudur.

Tambahan
orang thailan rata2 tinggi badan lebih dari orang indonesia, dan jalannya cepat-cepat, kalau ada yang jalan lambat hampir dipastikan orang indonesia yang juga sedang disana.
yang lainnya...dilegalkannya operasi ganti kelamin di sana menjadikan banyak sekali pria yang berubah jadi wanita, mungkin alasan kerja...dan kayaknya sudah jadi budaya disana.  Tata kota dan penataan sama dengan jakarta...namanya sungai juga berwarna hitam penuh limbah, hanya lebih ditambah dimanfaatkan sekalian sebagai jalur transportasi air...macet dan tidak teratur dimana2...yang menarik biksu di thailand ternya tidak seperti bayangan saya, tidak makan daging, biksu thailand tetap makan, dan otomatis karena mayoritas vihara dapat kita temui seperti banyaknya musholla di Indonesia.slm

Senin, 10 Februari 2014

burung penasaran dengan kaca jendela

pagi ini tanggal 11 pebruari 2014, mulai menulis lagi.  seperti biasa ke kantor, duduk, baca koran, siap2 pekerjaan hari ini, tiba2 diluar jendela seekor burung prenjak lumut berkicau-kicau, eh ternyata lama kuamati menuju ke jendela.  karena cendela model kaca rayband (apa riben ya) pikirku, eh ternyata sedang berkaca.  pasti ni burung belum pernah ketemu kaca.  terus berkicau seolah bertemu lawan sesama pesaing, jadilah ia bertempur curiga dengan bayangan sendiri, jadi mengelus dada.  Mudah-mudahan tidak memiliki nalar bertempur dengan bayangan sendiri!!!!hoca...hoca...

Kamis, 24 Januari 2013

Sedikit Bedanya



pertama kali mengunjungi negeri orang 14/11/2012, perjalanan padat dan singkat, seperti rombongan ziarah, kata orang2. maklum paket hemat. singapura dan malaysia, sebelum menginjakkan kaki di bandara cangi, bandara singapura, sudah di kasih penjelasan oleh travel agent bahwa itu bandara internasional, beda dengan indonesia disana tertib, bersih, bagus dan yang utama ketat pokoknya.dan benar seperti cerita bapak agent.  saya mengalami di tahan dibandara, yang katanya untuk kepentingan pengaturan lalu lintas pengunjung agar tidak macet, singapura menerapkan cara perjalanan rombongan diatur dengan ditahan seorang-dua orang agar sejam dua jam dibandara.  tapi sebersih apa diluar bandara tetap saja daun tumbuhan berserakan, itu tidak termasuk bersih yang dimaksud secara umum memang sangat bersih di semua tempatnya. bla bla bla keluar singapura masuk imigresen malaysia tak selama/ketat masuk singapura...lancar...bedanya hanya tengah malampun orang keluar masuk antar dua negara itu sangat padat.  terasa beda waktu pulang, sampai bandara surabaya, eh... petugas imigrasi bagian stempel paspor sedang tidur...sedikit mencari-cari dan lumayan sepi. kesan pengaturan ketertiban negara memang beda, tentang bangunan...kayaknya di indonesia, di kawasan tamrin kalau dihitung kasar..lebih banyak indonesia. tapi mereka mampu menampilkan dengan kesan "tertata".  bicara kualitas jalan, saya kira sama. malah orang kalau tidak betul2 pandai nyopir di indonesia, pasti butuh waktu lama berkendara mobil, padat dan sempit kesannya untuk indonesia, yang jelas indonesia luas dan pengendalian kendaraan entah suatu saat bagaimana mengaturnya, semoga pembatasan segera semakin ketat, dan ini bukan jawaban

dikembalikan ketanah dengan layak

Saat berjalan-jalan survey untuk kegiatan kkn mahasiswa, sampailah kami bertiga di wilayah besuki, masuk desa jugo kecamatan mojo kabupaten kediri. Disana ada wilayah yang sebut saja “daerah larangan” ini adalah pesan pak camat bambang…aku mengawali pembicaraan. Dan tepat kanan kita adalah kebut itu, kebun karet, iya kan…ada muda mudi yang suka kencan disini..memang tempatnya sangat sepi, sepanjang perjalanan kira2 2-3 kilo perjalanan mobil di perengan bukit.  Seandainya berdua masuk kebun ini dan tidak ada petani yang memergoki pasti tidak ada yang menghalangi orang berdua untuk memadu nafsu muda.  Apalagi sepeda motor bisa masuk lewat jalan setapak tak berumput menuju dalam hutan karet, pertanda sering digunakan.

“la ya itu jangan sampai ada mahasiswa yang gak ngerti kondisi, trus tiba2 ada operasi satpol PP”…”pinginnya lihat kebun karet tiba2 kerazia.

Lalu aku mengalihkan topik dengan membuka pertanyaan..”wah daerah begini pa gak rawan pembunuhan, kan sepi”.  Lalu mas zaini menjawab “dikubur pisan disini, lama2 yo panggah ketahuan”…entah itu lewat mimpi, memberi petunjuk orang atau jadi hantu l;ah kira2…sambungnya

“setiap kejahatan pembunuhan kok selalu ketahuan?” lanjut pertanyaanku.

“itulah bedanya manusia dan hewan, hewan mati urusan bisa selesai, dibuang jadi bangkai, kalau manusia boleh dikembalikan ke asalnya tanah, tapi harus dengan cara yang layak.   Kalau dibunuh dan asal kubur tidak bisa, harus dengan layak” pungkasnnya.slm

Kamis, 03 Januari 2013

pertanyaan untuk monografi

tampilan-tampilan statistik, angka-angka apapun itu berguna sebagai ringkasan agar mudah dipahami, tentu setelah dikasih tahu/tiba2 otak tahu sendiri untuk mendapatkan...cara membaca tabel...mendeskrisikan ulang sebagai penjelasan... dan seterusnya.  lalu tetap saja, saat saya melihat data BPS, saya kesulitan. apa artinya angka-anmgka itu, sama sekali tidak bermakna...cukup berhentilah itu sebagai data mati.  Jumlah sekolah dikawasan, jumlah lahan, jumlah masjid...sama sekali tidak bunyi apa2 selain pengetahuan jumlahnya.

Berikutnya masalah besar kita adalah kemapuan menganalisis hubungan-hubungan, atau menghubung-hubungkan antar data tersebut. mengasah ketrampilan menghubungkan ini bukan semata bisa dihapalkan. 

mengambil contoh riset yang disampaikan kepada saya; pertanyaan peneliti adalah ingin mengetahui organisasi-organisasi perempuan, bentuknya apa saja, bagaimana strukturnya, kendala apa yang dihadapi? setelah data terkumpul terus mau apa. kelas penelitian itu masih hanya ingin mengetahui, sesuai pertanyaan dan rumusan masalah.  inikah yang disebut monografi data mati.  Butuh dijelaskan kembali.

ketrampilan dan kedalaman peneliti bisa dilacak dari kemampuan analisis relational dan kemampuan mengungkap temuan ketimpangan sebagai "benar masalah terjadi" di subjek sasaran, kemudian hasil riset mampu menyumbangkan pengetahuan baru sampai mungkin ditambah solusi yang telah diterap-temukan, atau setidaknya ditemukan "cerita" kejadian sesungguhnya. slm

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)