ditandur nang kebon agung,
cumleret tibo nyemplung,
mbok kiro kembange opo.
Pembelajarannya berupa apa? Say tidak menangkap persis mungkin seperti ketepatan yang diharapkan, tapi saya menduga. Seperti pembelajaran ala jawa lainnya, yang saya kenal selalu lama, butuh telaten saat pingin mengetahui sesuatu, sabar, tidak grusa-grusu. Disini juga begitu, para pencari maksud malah ditanya kembali tentang yang dimaui. Yang kamu cari apa?. Yang di tanyakan para penanya itu apa?. Di tembang ini ditulis, mbok kiro kembange opo. Turi putih apa? Kamu mengira apa?..tentu jawabannya akan berbeda pada tiap orang sesuai dengan isi dan pengalaman otak masing2. Ditambah hidayah atau taufiq apa yang sedang menempel di dirinya hikhikhik....aku jadi sangat heran dengan tulisanku ini seakan mebegaskan pengalamanku selama bergaul dengan manusia2 jawa, yang menurutku punya cangkokan teologis yang rapat dengan metode penyemaian banyak mengembalikan pertanyaan. Khas gaya pemecahan masalah dengan tehnik bertanya?...halah mbok kiro kembange opo?....wassalam.