Sabtu, 15 Desember 2012

mancing

sejak dulu, sejak saya mengenal "maksud" para 'pemancing', sampai saya benar2 kacau tentang maksudnya...yang jelas ada seni dalam memancing.   dari memancing kita tahu ikan mana yang menyentuh kail kita, selain melatih kesabaran kita dalam menunggu kail dimakan. mengetahui kepastian saat melihat 'takdir' ikan mana yang sedang menyentuh dan makan umpan kita, menguatkan keyakinan kita tentang usaha dan perjalanan 'takdir'. maka  jangan heran kenapa para pemancing enggan membawa pulang hasil pancingannya, karena mendapat banyak ikan bukanlah satu2nya tujuan, kecuali jika para pemancingnya adalah berprofesi kerja sebagai pemancing ikan. sebuah kesenangan dan kepuasan, cukup menjadi bayaraan pengganti atas besarnya biaya yang telah dikeluarkan demi memancing. lebih dari itu...memancing yang hanya  bermaksud ingin mengetahui 'takdir' ikan mana yang menyentuh umpan kail 'saya', tak selalu diakhiri dengan memakannya. wallahua'lam

Rabu, 05 Desember 2012

extraordinary activity

Riset masih merupakan tindakan luar biasa, bagaimana tidak jika aktifitas sering berdasar 'suddenly activity',  reaksi spontan berdasarkan pengalaman dan kedalaman masing-masing kepala dalam menangkap situasi dan objek.  Subjek permasalahan yang didialogkan adalah hasil respon masalah yang harus dijawab, dan ditemukan jawabannya seketika.  Saya pikir memang tidak semua tindakan, masak semua harus berdasarkan riset.  Tentu kegiatan sehari-hari sudah otomatis kita lakukan cukup dengan berteori, yang mengendap sebagai pengalaman-pengalaman pribadi.  Maka riset yang dimaksud adalah yang telah melampaui 4 pilar mulai; ontologi, epistemologi, metodologi, aksiologi.  Bahasan metodologi yang dibakukan digunakan sebagai standart bisa diakui atau sama sekali tidak sah, menjadikan hantu tersendiri bagi peneliti. yang situasinya menghasilkan banyak peniruan-peniruan, atau hanya melakukan adopsi untuk kasus berbeda.  Boleh juga dengan mengadaptasi semua model agar ada dalih pengecualian dan temuan-temuan baru lagi, sudah cukup dianggap dari "proses dan hasil" berbeda.  ini menjadi pertanyaan serius bagaimana ya caranya...agar produksi ilmu terjadi. Riset yang dimaui adalah yang bersifat Knowledge Production. ayo coba ah....slm

filantropi lokal


yang penting maksudnya untuk mencipta daya tahan berbasis kelompok...dulu pernah kepikiran bagaimana caranya punya komunitas yang mampu berproduksi dan memperpanjang rantai produk berputar-putar hanya dalam basis komunitas...
transaksi berjalan...menciptakan keberlangsungan, bisa berupa rantai pangan, rantai ekonomi,  manfaat yang diharapkan  memperketat uang yang menguap dari rantai komunitas...
jika satu komunitas ada penggiat penanam pangan..ditransaksikan untuk makanan ternak si penggiat ternak...hasil sampingan ternak berupa pupuk di transaksikan untuk mengolah  kembali  penggiat tanaman...contoh lingkaran ini mudah2 an semakin besar, dengan diisi banyaknya macam penggiat-penggiat lainnya. kapan2 siklus sederhana ini akan terwujud dalam komunitas yang diidamkan...mandiri dan berdaya tanpa banyak ketergantungan yang disengaja dibalik modus cari laba.
saya memilih membahas filantropi gaya ini, daripada model "galang kedermawanan" yang ditujukan untuk "bantuan".  walaupun diembel-embeli "sustainable" pun (gak usah sebut judul dan merk ya...).  saya terlanjur menghapalkan "bantuan itu tidak mencerdaskan" dalam situasi normal, lain kalau disituasi "khusus". boleh lah pemahaman saya di"rujuk"an senyampang konteksnya "bagaimana ada yang terbantu"...
menata nalar; tapi bagaimana ya mengawali...kalau saya tetap tidak punya pikiran lain...setiap tanggal muda pasti daftar belanja sudah menunggu...semoga anakku kelak tak mewarisi ini...model shoping list...tinggal comot...memang instan dan mudah...tetapi tak pikir memang tidak ada aset sesunguhnya yang didapat dari berperilaku hidup model ini...beda kepentingan dengan itu yang menyediakan produk dan jualan karena sedang "mengamankan pasar".
saya juga hapal kalau jawaban pertama dari keluh kesah memulai kreatifitas apapun mesti modal... fasilitas...kebiasaan menemukan kekuatan dan keberdayaan memang belum menjadi tradisi lingkungan hidup saya...
general mapping...sering hanya menghasilkan data-data...sekian banyak...untuk menghubung2kan data berupa angka-angka mati itu juga masih kesulitan...butuh ketrampilan dan asah kepekaan katanya...setidaknya akan saya mulai lagi...rasanya umur ini sudah semakin tua...banyak gagasan yang kurasa baru...padahal kemana saja aku dulu berkelana...ha ha ha. slm

Senin, 26 November 2012

freeze 1


tak usah bilang 'kaum yang sedang menghamba', kaum yang taat...nyatanya semua orang lapar itu disayang tuhan...setua peradaban lapar (boleh dibaca: puasa), ini adalah budaya yang universal...dipahami sama-sama memiliki dimensi peningkat semangat.
mereka yang mengatakan berlatih menselaraskan alam kecil dan besar...mereka yang meyakini penyelarasan dalam putaran2 kebaikan...mereka yang mengingat tanda damai, nyaman, dan lapang.
kalu sudah lapar...manusia tinggal memilih..."mau jadi lebih keras atau lebih lembut"...menjadi lebih sensitive dan mudah menangis...menyadari tataran empiris itu bukan ukuran lagi...seberat mengetahui keburukan orang lain...menambah beban memendam aib sendiri dan menutupi aib orang lain.
atau memilih men-salurkan lapar menjadi anarkis (baca: perusuh, pengacau, pemberontak, gak usah sampai Absence of government; the state of society where there is no law or supreme power; a state of lawlessness; political confusion...muleg brow).slm

tRip 1

sebutannya baru lahir...apa yang bisa dilakukan bayi...kecuali lebih ia dijaga malaikat...belum ada "catatan" tentangnya...apalagi yang menghukumi akalnya karena sudah sampainya pemahaman kepada akalnya.
ah bayiku...aku hanya mengingat sedikit ketika dewasa...memori apa yang kukenang...tinggal rasa sayang ibu bapakku saja...rasa timangan...rasa kecupan bahwa akulah harapan itu...itu yang tersisa...
sungguh itu mampu dan terus menyemangatiku untuk tak dapat melupakan pengorbanan...orang tua...sudahlah bapak...ibu...aku tak sanggup membalas kehidupan yang kau alirkan kepadaku...ilmuku juga tak mampu menjelaskan susahnya mengasuh aku...
kelak aku dewasa...memimpin sepasukan yang seperti kau dongengkan kepadaku...mimpi itu ya...ya umurmu sudah 30 tahun nak...mimpimu kurang panjang...hanya beberapa potong episode...mungkin kau lewatkan...
kelak aku bangun istana...rumah gemerlap di lereng moyangku berasal...itu hanya gurauan nak...aku sesungguhnya lahir dari potongan sejarah pertengkaran tanpa piala...bukannnya rimba...tapi ketertinggalan ketekunan...habisnya waktu karena fajar menjelang...tanpa doa menghadap hidangan...
apa makanku....bubur kasih sayang yang kucerna....bukan..agak kasar sedikit...naluri bertahan...untuk hidup
apa aku...diriku manusia...sebiasa-biasanya manusia...sesempurnanya...yang tidak terbang dengan sayap...yang tak lari sekencang kuda...yang tak sekuat tenaga gajah...yang tak seberbisa ular...aku yang mendahulukan ketrampilan tangan dan bahasa. slm

Senin, 19 November 2012

hati telur

Bagaimana caranya aku melampaui getar hati ini, rasa tertarik yang membuat otak sulit berpikir, rasa nyaman yang muncul karena memikirkan kau...rasa seolah kau mampu menggerakkan hidupku...
"ah...aku hanya terlalu berharap"
...aku hanya terlalu merasa..."
demikian tiga hari terakhir putaran pikiran pemuda ini.  pemuda yang sudah tidak muda lagi.  pemuda yang sedang jatuh hati. pemuda yang sedang tergoda nafsu, nafsu pikiran, nafsu yang selalu ingin dipuaskan.
"gadis itu memang cantik...menarik...budinya baik...dia barangkali juga tertarik sama aku...kenapa? kenapa tak boleh!
...karena aku sudah beristri ?
...karena aku sudah punya anak ?
Tapi kenapa aku tak boleh mengungkapkan sayangku pada gadis pujaanku...
siapa yang bilang tidak boleh?...budi pekerti?...agama?...gengsi?...
kalau hanya berempati...kalau hanya bersimpati...apa salahku...apa dosaku...menyakiti siapa? 
2 minggu berlalu...
aku telah menemukan yang lebih cantik dari gadis mimpi itu...
dia yang memberiku cerita...yang menjadi petunjuk jalanku...dia yang bercita-cita menjadi pendamping raja...tentu...tentunya juga bukan aku...tapi setidaknya aku puas...aku lega karena cintaku tak lagi terpasung satu hati...kini cintaku terpecah-pecah...mencari-cari tempat bersemanyam...hanya kekaguman-kekaguman yang tersisa dihatiku...yang kukuh dan sekeras cangkan...menutupi dan melindungi bagian yang lebih dalam...yang mudah terombang ambing suasana...dan pastinya masih sanggup m,elanjutkan perjalanan hatiku...dan kusadari hatiku, hati telur.

Rabu, 29 Agustus 2012

asal


Saat itu adalah Kamis millenium 2 kurang dua dasawarsa, tahun comet halley lewat bulan musimnya ikan layang... dan pada tanggal genap pertama...di tanah bekas kekuasaan majapahit dan disebut matraman, berpesisir pantai selatan.. bergunung-gunung kapur...adalah munculnya pertama kali, yang nantinya mengarungi ruang dan waktu...  mencari kejelasan dari dan kemana...  sebuah persaksian...

Labels

Asal (23) Perbuatan (22) Sikap (22) Suasana (18) Pertanyaan (15) Dream (10) Perjalanan (10) Tinggal Menerima (6) Main-main (4)